', layer: '
KKT 2
Terminal Kontainer KKT (PT Kaltim Kariangau Terminal) Balikpapan
'}, {id: 85767, image: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2024/10/KKT-5.jpg', extlink: '', thumb: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2024/10/KKT-5-150x150.jpg', permalink: '
', layer: '
KKT 5
Melva Martín perwakilan dari perusahaan teknik Spanyol IDOM
'}, {id: 85768, image: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2024/10/KKT-3.jpg', extlink: '', thumb: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2024/10/KKT-3-150x150.jpg', permalink: '
', layer: '
KKT 3
Juan Luis Garcia
'} ];
JAKARTA – Dubes RI untuk Spanyol dan UN Tourism Dr Muhammad Najib saat ini sedang berada di Terminal Kontainer KKT (PT Kaltim Kariangau Terminal) Balikpapan. Dia mendapatkan penjelasan dari pengelola bahwa kapasitas kapal yang biasa sandar di sini bisa memuat sekitar 300 kontainer tetapi pernah juga ada kapal yang mengangkut kapasitas 3.000 kontainer. Dubes Najib mengunjungi terminal tersebut karena ada investor dari Spanyol yang tertarik berinvestasi disana.
“Jadi sementara ini masih memadai tetapi kita harus berpikir jangka panjang apabila dikaitkan dengan Ibukota Nusantara IKN yang saya kira diharapkan akan selesai pembangunan dan pengembangannya tahun 2045. Karena itu Master Plannya harus dibuat saat ini. Master Plan terkait dengan pelabuhan itu kami belum mendengarnya, karena itu saya mengusulkan agar pengelola di sini diusulkan kepada Pelindo pusat bagaimana ini bisa menjadi Terminal Logistik satu-satunya untuk meng-cover Kalimantan secara keseluruhan. Di samping mengcover ibu kota IKN,” katanya dalam channel youtube Wisma Duta RI Madrid.
Karena itu, menurut Dubes Najib, pilihan-pilihan itu harus dibuat segera, pihaknya membawa investor (dari Spanyol), yang tentu saja mereka menggunakan benchmarking pelabuhan-pelabuhan di Eropa yang sudah terintegrasi antara Pelabuhan Laut, Pelabuhan Udara, dan juga bagaimana dikoneksikan dengan Railway sehingga efisiensi, bisa maksimal, bisa cepat, bisa murah dan bagaimana agar barang didistribusikan ke seluruh ibukota provinsi Kalimantan secara keseluruhan.
Lebih dari itu, masih menurut Dubes Najib, perlu disadari di Selat Makassar ini ada lalu lintas dari kapal-kapal besar yang bergerak dari Australia, New Zealand, dan sejumlah Negara Pasifik yang mau menuju Cina, Jepang, dan Korea, yang jumlahnya cukup besar. Karena itu perlu ada keberanian bermmimpi visi besar bagaimana Balikpan ini bisa menjadi tempat transit mereka, apakah untuk keperluan air perawatan maupun juga logistik terkait dengan bisnis.
“Karena itu saya seringkali memprovokasi bagaimana kita bermimpi membuat ‘another’ Singapura disini, dan itu memungkinkan potensi alamnya sangat mungkinkan. Saya juga membawa investor yang tertarik dengan syarat ya harus ada pemikiran besar bagaimana membuat Pelabuhan ini menjadi pelabuhan modern berskala internasional seperti pelabuhan-pelabuhan di Eropa atau Hongkong atau Singapura dan mereka juga akan menghitung keekonomiannya menggunakan teknologi modern dengan formula win-win (solution) ya. Kita maju bersama, menang bersama, untung bersama. Mereka mau dan mereka punya akses pendanaan-pendanaan global yang cukup besar. Hanya saja syaratnya harus ada master plan yang bagus, master plan yang visioner, master plan yang secara ekonomi masuk, dan itu baik untuk mereka, baik juga untuk kita. Mohon dukungannya,” kata Dubes Muhammad Najib.
Sementara itu Melva Martín perwakilan dari perusahaan teknik Spanyol IDOM yang ikut bersama Dubes Najib mengatakan, “Kami berada di Hari kedua kunjungan atau misi komersial kami di Balikpapan. Hari ini kami mengunjungi fasilitas Terminal KKT Kaltim Kariangau didampingi oleh tim Pelindo Operator Utama Indonesia yang mengoperasikan sekitar 122 pelabuhan di seluruh tanah air. Fasilitas pelabuhan tersebut terletak di Selat Makasar pada lokasi yang strategis antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi dan tidak hanya dilihat dari keterhubungan Indonesia dengan negara-negara Asia Tenggara namun juga dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, negara-negara lain di Asia Pasifik seperti Australia.”
Melva Martín mengaku sedang mengevaluasi, mengeksplorasi dan berbagi kesan tentang posisi Pelabuhan ini dalam rantai logistik Ibukota baru dan pasokan Ibukota baru Indonesia Nusantara yang strategis tidak hanya di Indonesia tetapi juga di wilayah ini.
Juan Luis Garcia, salah satu tim (dari investor) yang ikut meninjau lokasi tersebut mengatakan, Terminal Pelabuhan Kariangau adalah salah satu yang telah menyiapkan semua logistik untuk area disini, mereka menerima produksi tahunan yang cukup penting dari mesin kontainer dan yang telah mereka pasang dan perluasan berikutnya yang mereka rencanakan untuk dilakukan di area tersebut, karena mereka berencana untuk melipatgandakan kapasitas kontainer yang mereka simpan.
“Mereka mulai memperluas ke arah bawah untuk memberikan lebih banyak ruang untuk kontainer dan juga ke arah sana mereka ingin memperluas lebih dari itu, 200 m lebih untuk memperluas logistik. Kawasan ini dikelola oleh perusahaan Pelindo yang menangani semua logistik pelabuhan di Indonesia dan rencana perluasannya baik sekarang maupun di masa depan. Mereka terutama fokus untuk memberikan logistik yang lebih besar ke pelabuhan dan koneksi yang lebih besar dengan negara-negara tetangga di wilayah tersebut,” ujar Juan Luis Garcia.
Dari sini pelabuhan ini memiliki koneksi cepat dengan Sulavesi dan kami akan mencoba untuk memastikan bahwa di masa depan koneksi dari Nusantara sangat komersial dengan Sulavesi. Negara-negara lain yang bertetangga dengan kami, seperti Singapura dan Tiongkok, Australia dan Selandia Baru.
“Bagi saya merupakan suatu kehormatan telah diundang dan dapat menikmati di sini bersama semua orang, petualangan hebat yang akan berupa pembangunan kota baru di Indonesia. Itu akan menjadi fakta yang sangat penting baik dalam Sejarah Indonesia maupun dalam Sejarah Asia karena saya yakin akan banyak kemungkinan untuk menjadi Ibukota yang tak terlupakan. Nama saya Juan Luis García terima kasih banyak banyak dan saya berharap untuk terus berharap bisa datang ke Indonesia lebih banyak lagi setidaknya terima kasih,” kata Juan Luis Garcia.
Saksikan video selengkapnya dibawah ini:
EDITOR: REYNA
Related Posts
Jika kebijakan kenaikan PPN 12 persen diambil?
AS tolak laporan Amnesty yang menyebutkan Israel melakukan genosida di Gaza
Perusahaan Prancis Orano kehilangan kendali tambang uranium ke Nigeria
Penggunaan ‘Undang-Undang Invasi Den Haag’ oleh AS untuk mengancam ICC memicu reaksi keras
Volume e-commerce Uni Emirat Arab akan mencapai $11,5 miliar pada tahun 2029
Hamas: Kematian tawanan Israel membuktikan kegagalan Israel dalam menggunakan kekuatan untuk membebaskan mereka
Israel mengecam laporan Amnesty tentang genosida Gaza
Amnesty mengatakan Israel melakukan genosida di Gaza
Sekjen PBB menyambut baik berakhirnya darurat militer di Korea Selatan
Kita Harus Faham DNA Media Barat
No Responses