
', layer: '
SONI DEWAN
Soni Fahruri, sebagai Founder CENITS
'} ];
ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Centre for Energy and Innovation Technology Studies (CENITS) mengadakan webinar Jumat (23/9/2022) pukul 19.30 – 22.00,
Narasumber acara Ir. Agoes Sapto Rahardjo (ASR), Praktisi industry LNG yang telah memiliki pengalama 30 tahu di bisnis migas, Arun LNG, Total, BP Migas/SKK Migas dan INPEX.
Webinar bertema Pengembangan Lapangan Gas Laut Dalam “Studi Kasus Blok Masela dan IDDA”.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh CENITS dalam rangka mendalami sektor migas secara holistik dari Hulu hingga Hilir.
Dalam sambutannya, Soni Fahruri, sebagai Founder CENITS menyampaikan bahwa pengembangan industri hulu migas masih memegang peranan penting dalam menopang pembangunan ekonomi berkelanjutan, setidaknya hingga tahun 2050.
“Dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang kemudian dijabarkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) tergambar secara jelas bahwa porsi minyak bumi di tahun 2025 sebesar 25%, di tahun 2050 sebesar 20%. Sedangkan Gas Bumi pada tahun 2025 sebesar 22% dan di tahun 2050 meningkat menjadi 24%” ucap Soni.
Dengan melihat bauran energi tersebut bisa terlihat bahwa terjadi peningkatan peranan gas bumi dalam bauran energi nasional.
Soni menambahkan bahwa, “Peningkatan peranan patut kita sambut dengan baik karena minyak bumi termasuk dalam energi bersih, dan kita berharap menjadi bagian penting dalam transisi energi”.
Potensi sumber daya migas di Indonesia saat ini masih banyak, namun tersebar di Kawasan laut dalam. Terdapat sekitar 128 cekungan yang potensi untuk dikembangkan. Beberapa lokasi mulai menarik perhatian untuk dikembangkan antara lain: Kutai basin di Kalimantan Timur, Blok Proyek Abadi Masela dan Blok Andaman.
Pemanfaatan sumber daya gas bumi tersebut tentu diharapkan dapat bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara. Saat ini kita banyak impor LPG yang menguras dana subsidi, dan Pemerintah telah berupaya melalui pemanfaatan DME dari batubara dan rencana konversi LPG dengan program kompor induksi.
Soni mengusulkan bahwa, “Gas bumi salah satunya dapat diolah untuk dibuat DME, karena prosesnya lebih pendek dibandingkan dengan DME dari Batubara, dengan begitu diharapkan bisa lebih efisien dan tercapai keekonomiannya”.
Kegiatan malam kemarin, merupakan yang pertama setelah sekian lama CENITS vakum beraktifitas, akan ada rangkaian kegiatan webinar-webinar selanjutnya, dan nanti ditutup dengan kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) secara offline dalam rangka lebih mempertajam solusi dalam bidang minyak dan gas bumi khususnya di laut dalam.
“Tentu menjadi harapan kita semua bahwa kegiatan ini yang dilakukan secara santai, rileks sesuai dengan metode CENITS yakni “Cangkrukan” minimal kita menambah persaudaraan, merekatkan tali silaturahmi, dan saling memberi manfaat serta semoga menjadi kontribusi bagi bangsa dan negara,” pungkas Soni.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Anthony Budiawan: Tidak Akan Ada Prabowo-Ganjar. Yang Ada Prabowo-Puan!
Jika Dipaksakan 2 Paslon, Habib Umar Alhamid: Kemungkinan Prabowo Jadi Cawapres Ganjar
Anthony Budiawan Sebut Pemeriksaan Pajak Pengusaha Sehabis Ketemu Anies, Kemungkinan Besar Karena Politis
Selamat, Hikmah Bafaqih Raih Penghargaan Ma’arif Award 2023
Anthony Budiawan: Kekuasaan Direktorat Jendral Pajak Sangat Besar, Bisa Periksa Siapa Saja Yang “Dicurigai”!
Mahasiswa Evaluasi Kinerja Pemkot Bekasi
Majelis Nasional KAHMI Mengutuk Keras Perilaku Kekerasan Kepada Warga Rempang Yang Menuntut Keadilan
PT Xinyi Glass Indonesia Sedang Bangun Industri Kaca di KEK Gresik, Mungkinkah Akan Bangun Industri Kaca Di Rempang?
Mengenal Xinyi, Industri Kaca Yang Sedang Bangun Pabrik di KEK JIIPE Gresik
Fakta Tentang Rempang Dan Kebohongan Pemerintah
No Responses
You must log in to post a comment.