Konferensi perubahan iklim PBB : Tanpa pengurangan emisi yang cepat dari dua pertiga negara, setiap orang akan menghadapi “harga yang sangat mahal”

Konferensi perubahan iklim PBB :  Tanpa pengurangan emisi yang cepat dari dua pertiga negara, setiap orang akan menghadapi “harga yang sangat mahal”



Seruan mendesak untuk mengatasi krisis iklim memimpin hari pertama konferensi perubahan iklim PBB

BAKU, Azerbaijan – Pejabat PBB memperingatkan bahwa tanpa pengurangan emisi yang cepat dari dua pertiga negara, setiap orang akan menghadapi “harga yang sangat mahal”

BAKU, Azerbaijan – Para peserta menekankan tahap kritis pemanasan global pada hari pertama Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di ibu kota Azerbaijan, Baku, pada hari Senin.

Saat membuka pertemuan puncak tersebut, utusan khusus perubahan iklim Uni Emirat Arab, Sultan Ahmed al-Jaber, menyoroti perlunya persatuan global dalam aksi iklim.

Mukhtar Babayev, presiden COP29 dan menteri ekologi dan sumber daya alam Azerbaijan, mengakui bahwa negosiasi, khususnya mengenai keuangan iklim, akan menjadi “rumit dan menantang.”

Sekretaris Eksekutif Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim Simon Stiell memperingatkan bahwa sedikitnya dua pertiga negara harus berkomitmen untuk pengurangan emisi yang cepat, karena kegagalan akan menyebabkan setiap negara membayar “harga yang sangat mahal.”

Sebuah laporan oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), yang dirilis selama COP29, memperingatkan tentang dampak perubahan iklim yang semakin intensif karena meningkatnya kadar gas rumah kaca, mencatat bahwa 2024 kemungkinan akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat

Paviliun Turki menarik perhatian

Paviliun Turki di COP29 menarik perhatian besar, diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Murat Kurum, Menteri Keuangan Mehmet Simsek, dan Menteri Pertanian Ibrahim Yumakli.

Berbicara di paviliun, Kurum mengatakan konferensi tahun ini sangat penting bagi Turki karena diadakan di Azerbaijan, negara saudara Turki.

“Kami di sini dengan tim yang sangat kuat untuk berdiri bersama saudara-saudari Azerbaijan kami,” katanya.

KTT Aksi Iklim Pemimpin Dunia (WLCAS), yang ditetapkan pada hari Rabu sebagai bagian dari COP29, akan menampilkan para pemimpin dari sekitar 100 negara, termasuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sumber: Anadolu Agency

EDITOR: REYNA