PBB: Israel ‘masih tidak mengizinkan’ bahan bakar untuk respons kemanusiaan di Gaza

PBB: Israel ‘masih tidak mengizinkan’ bahan bakar untuk respons kemanusiaan di Gaza



GAZA – Kurangnya listrik dan bahan bakar terus mempengaruhi penyedia layanan dasar, kata juru bicara tersebut

Seorang pejabat PBB pada hari Selasa menyuarakan keprihatinannya mengenai kekurangan bahan bakar di Jalur Gaza dan mengatakan Israel mencegah bahan bakar untuk melakukan respons kemanusiaan yang penting.

“Kurangnya listrik dan bahan bakar terus berdampak pada penyedia layanan dasar, termasuk rumah sakit, ambulans, toko roti, dan truk bantuan,” kata Stephane Dujarric kepada wartawan.

Dalam dua minggu terakhir, PBB telah mampu mengumpulkan rata-rata 80.000 liter bahan bakar per hari, naik dari sekitar 45.000 liter setiap hari dalam dua minggu terakhir bulan Juni, katanya.

“Meskipun hal ini menunjukkan kemajuan, kebutuhan untuk operasi kemanusiaan paling dasar adalah 400.000 liter per hari, dan pihak berwenang Israel masih tidak mengizinkan alokasi bahan bakar untuk para pekerja kemanusiaan lokal, sehingga mencegah mereka mentransfer pasokan di Gaza,” tegasnya. Dujarrik.

Beralih ke beberapa serangan udara di Gaza, dia mengatakan serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan dan melukai puluhan korban.

“Salah satu serangan terjadi hanya beberapa ratus meter dari Pusat Operasi Kemanusiaan Gabungan kami di Deir al Balah, yang digunakan oleh PBB dan mitra LSM kami,” katanya.

Mengenai pengungsian, Dujarric mengatakan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa keluarga terus berpindah dari Kota Gaza ke Deir al Balah, dengan lebih dari 1.000 orang terlihat menyeberang dalam seminggu terakhir.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 38.700 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 89.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari sembilan bulan setelah serangan Israel, sebagian besar wilayah Gaza menjadi reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sumber: Anadolu Agency
EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=