PBB: Jalur Gaza Selatan ‘dikotori dengan bom yang belum meledak’

PBB: Jalur Gaza Selatan ‘dikotori dengan bom yang belum meledak’
FOTO: Keluarga-keluarga Palestina kembali ke rumah mereka yang tersisa di tengah reruntuhan dan kehancuran dahsyat setelah penarikan pasukan Israel dari Khan Yunis, Gaza pada 08 April 2024.



Tim PBB melaporkan ‘kehancuran luas di setiap bangunan’ di Gaza selatan, kata juru bicara PBB

HAMILTON, KANADA – PBB pada Kamis mengatakan bahwa jalan-jalan dan tempat umum di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, tempat Israel melakukan aksinya pada tanggal 7 April, “dikotori dengan bom yang belum diledakkan.”

Peraturan tersebut menimbulkan “risiko besar bagi warga sipil, terutama anak-anak,” kata juru bicara Stephane Dujarric pada konferensi pers.

Dujarric mengatakan kepada tim PBB yang melakukan penilaian di Khan Younis pada hari Rabu dan melaporkan “kehancuran luas di setiap bangunan” yang mereka kunjungi.

Memperhatikan kerusakan di jalan-jalan di Khan Younis, Dujarric berkata, “Tim PBB menemukan bom seberat 1.000 pon yang belum meledak tergeletak di persimpangan utama dan di dalam sekolah.”

Mengenai serangan udara Israel yang menewaskan anggota keluarga Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, Dujarric menghindari komentar langsung tetapi mengatakan, “Kami telah berbicara dengan jelas sejak awal konflik ini, menyoroti jumlah korban yang sangat besar yang ditanggung oleh anak-anak. dalam konflik ini.”

Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 33.500 orang dan melukai lebih dari 76.000 lainnya, selain menyebabkan kehancuran massal, pengungsian, dan membawa penduduknya yang berjumlah lebih dari 2 juta jiwa ke ambang kelaparan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

EDITOR: REYNA