ZONASATUNEWS.COM–Dikisahkan dalam kitab suci Al Quran, Nabi Yusuf dianugerahi Allah kemampuan melihat masa depan (meramal). Dia meramalkan Mesir akan mengalami 7 tahun panen gandum melimpah,dan 7 tahun berikutnya gagal panen. Atas kemampuannya itu Nabi Yusuf diangkat menjadi Menteri.
Nah, saat jadi Menteri Ekonomi itulah dia mampu mengelola perekonomian negara dengan baik. Selama 7 tahun Mesir menyimpan hasil panen gandum yang melimpah. Saat banyak negara mengalami kekeringan dan kelaparan (paceklik) selama 7 tahun, persis ramalan nabi Yusuf, hanya Mesir yang terbebas dari bencana. Semua negara membeli gandum kepada Mesir. Karena Mesir memiliki gandum melimpah yang disimpan dalam gudang-gudang milik negara (semacam gudang Bulog).
Namun “politik gandum” nabi Yusuf itu tidak berjalan secara mulus-mulus saja. Banyak yang melakukan penentangan, khususnya berasal dari tokoh-tokoh politik dan agama di Mesir.
1. Kebijakan Nabi Yusuf tentang gandum mendapat perlawanan dari para pendeta Dewa Amun dan pengikutnya. Ketika persediaan gandum para pendeta Amun habis, situasi itu dipakai nabi Yusuf untuk memukul balik dan melumpuhkan kekuatan pendeta dan pengikutnya termasuk tentara dewa Amun. Agama penyembah dewa Amun menjadi runtuh.
2. Melalui politik gandum pula Nabi Yusuf dapat mengalahkan para pembesar kerajaaan Amunnamhet. Kekayaan para pembesar dan para bangsawan dibuat habis hanya untuk membeli gandum para petani yang disimpan/ditabung dalam lumbung negara.
Rakyat/petani gandum menjadi kaya, demikian pula kerajaan juga ikut kaya karena mendapat keuntungan dari pemanfaatan lumbung gandum yang dibangun kerajaan.
3. Perubahan mendasar dalam distribusi kekayaan akibat paceklik 7 tahun juga membuat perbudakan dapat dihapuskan karena para bangsawan, pembesar kerajaan terpaksa membebaskan budak karena tidak bisa lagi memberi makan para budaknya, dan para mantan budak mendapat gandum gratis dari kerajaan.
4. Akhirnya, melalui politik gandum nabi Yusuf dapat merubah agama rakyat mesir dari penyembah dewa Amun menjadi beriman tauhid.
EDITOR : SETYANEGARA
Related Posts
Muhamad Najib : Amerika Menanti 20 Januari 2021 Dengan Cemas
FTA : Extrajudicial Killing Yang Dilakukan Polisi, Puncak Kemunduran Demokrasi di Indonesia
Mungkinkah Para Pengkhianat Pancasila Bisa Menjadi O’Hara
Masyarakat Indonesia di Melbourne Minta Kriminalisasi Ulama Dan Tokoh Kritis Dihentikan
18 Kecamatan Suara Perempuan Di Sidoarjo Siap Menangkan BHS
Pilkada Surabaya : Klaim Armuji 187 Juta Untuk RT Dipertanyakan
Ketua Tim Satgas Pilkada 2020 DPP Partai Demokrat Angkat Bicara, Kader Demokrat Gunungkidul Jangan Seperti Potong Bebek Angsa, Sukanya Sorong ke Kanan Serong ke Kiri
Catatan Hanafi Pratomo : China Meresahkan Dunia
Breaking News : Pengemudi menabrakkan mobil ke gerbang Masjidil Haram Mekah
Perdana Menteri Kanada Soal Karikatur : Kebebasan berekspresi “bukannya tanpa batas”
No Responses
You must log in to post a comment.