Anthony: Tata kelola beras tidak karuan, gagal total

Anthony: Tata kelola beras tidak karuan, gagal total
Managing Director PEPS, Anthony Budiawan 



JAKARTA – Managing Director PEPS Anthony Budiawan menegaskan tata kelola beras tidak karuan. Gagal total. Produksi beras 2023 menurut perkiraan BPS hanya turun 645 ribu ton, dari 31.540.522 ton pada 2022 menjadi 30.895.434 ton pada 2023.

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2023/10/16/2037/luas-panen-dan-produksi-padi-di-indonesia-2023–angka-sementara-.html

“Tetapi, impor beras naik meroket, naik dari 429 ribu ton pada 2022 menjadi 3,06 juta ton pada 2023. Naik 613,6 persen,” katanya.

https://nasional.kontan.co.id/news/impor-beras-melesat-61361-pada-tahun-lalu

Lebih miris lagi, ujarnya, awal tahun 2024 ini pemerintah sudah merencanakan impor beras lagi. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, mencapai 2 juta ton. Wow sekali.

Tahun politik menuai impor. Pemerintah seperti tidak hadir. Mungkin sibuk cawe-cawe pemilu dan pilpres. Atau, bisa juga cawe-cawe rente ekonomi, mengejar cuan triliunan rupiah.

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7148570/produksi-beras-awal-2024-melempem-bakal-ditambal-impor

Sepertinya, el nino hanya digunakan sebagai alasan untuk impor beras, yang tentu saja menghasilkan cuan besar dari rente ekonomi impor, sindir Anthony.

“Tidak cukup cuan dari impor, kantong konsumen beras mulai digembosi, alias dieksploitasi. Konsumen beras menjadi sasaran empuk untuk menanggguk untung besar,” jelasnya.

Harga jual beras premium di pasar ritel banyak yang melampaui harga eceran tertinggi yang ditetapkan sebesar Rp13.900 per kg. Bahkan harga beras premium di pasar ritel bisa mencapai hingga Rp16.000 per kg.

Seperti biasa, semua pelanggaran ini dilakukan secara transparan, tanpa ada pengawasan dan penegakan hukum memadai. Seolah-olah semua kekacauan tata kelola perdagangan ritel beras ini dibiarkan terjadi, dengan merugikan konsumen.

“Mungkin kondisi masyarakat Indonesia akan jauh lebih baik kalau negara ini tidak ada pemerintah, dibandingkan dengan ada pemerintah, seperti rezim Jokowi, yang kebijakannya malah banyak yang membuat masyarakat lebih susah,” pungkasnya.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=