Bahan Renungan Awal tahun 2025

Bahan Renungan Awal tahun 2025
Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag., Guru Besar Tafsir Al-Quran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta



Oleh: Muhammad Chirzin

(Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag., Guru Besar Tafsir Al-Quran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Pandanglah hari ini
Sebab inilah hidup, hidup yang benar-benar hidup.
Dalam jangkanya yang singkat ini
Terletak kebenaran dan kenyataan eksistensimu.
Kebahagiaan pertumbuhanmu
Kemuliaan perbuatanmu
Kemegahan karyamu
Sebab kemarin hanyalah mimpi
Dan besok hanyalah bayangan
Tapi hari ini suingguh ada dan membuat kemarin jadi mimpi bahagia
Dan besok jadi bayangan yang berpengharapan
Oleh karena itu pandanglah hari ini
(Kalidasa)

Hidup manusia laksana sebuah buku
Halaman depan tanggal lahir
Halaman belakang tanggal pulang
Tiap lembarnya hari-hari dalam hidup ini
Ada buku yang tebal, ada pula yang tipis
Ada yang menarik untuk dibaca
Dan ada yang menjemukan sama sekali
Dan seburuk apa pun halaman sebelumnya
Selalu tersedia halaman berikutnya yang baru
Putih, bersih, dan tiada cacat.
(Anonim)

Hidup adalah petualangan yang menantang
(Helen Kellere)

Pertama, memanfaatkan kesempatan untuk berbuat kebaikan

وَٱلۡعَصۡرِ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ
Demi waktu sepanjang sejarah. Sungguh manusia dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan, dan saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran. (QS Al-Ashr/103:1-3)

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيۡتُونِ وَطُورِ سِينِينَ وَهَٰذَا ٱلۡبَلَدِ ٱلۡأَمِينِ لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ثُمَّ رَدَدۡنَٰهُ أَسۡفَلَ سَٰفِلِينَ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَلَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونٖ
Demi tin dan zaitun, bukit Sinai, dan kota ini yang aman,- Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik. Kemudian Kami jatuhkan dia serendah-rendahnya,- kecuali mereka yang beriman dan mengerjakan amal kebaikan; maka bagi mereka pahala yang tiada putusnya. (QS At-Tin/95:1-6)

Kedua, menginsyafi saat untuk taat

۞أَلَمۡ يَأۡنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُهُمۡ لِذِكۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلۡحَقِّ وَلَا يَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡأَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوبُهُمۡۖ وَكَثِيرٞ مِّنۡهُمۡ فَٰسِقُونَ
Belumkah datang waktunya bagi mereka yang beriman hati mereka akan khusyuk mengingat Allah dan kebenaran yang diwahyukan kepada mereka, dan tak akan seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelumnya, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras? Banyak orang yang fasik di antara mereka. (QS Al-Hadid/57:16)

Ketiga, mengevaluasi masa lalu untuk menggapai masa depan

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang melihat apa yang telah dilakukanya untuk besok; bertakwalah kepada Allah, Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hasyr/59:18)

Keempat, menyeimbangkan orientasi hidup dunia dan akhirat

وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Carilah dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kehidupan akhirat, dan janganlah lupa bagianmu di dunia ini, dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah engkau mencari kesempatan untuk berbuat kerusakan di bumi. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. (QS Al-Qashash/28:77)

Kelima, berbuat kebaikan untuk menggapai ridha Tuhan

لَن تَنَالُواْ ٱلۡبِرَّ حَتَّىٰ تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَۚ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيۡءٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٞ
Kamu tidak akan mencapai kebajikan, sebelum kamu menafkahkan dengan rela sebagian yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu berikan pasti Allah mengetahui. (QS Ali Imran/3:92)
إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ …
Jika kamu berbuat kebaikan, kamu berbuat kebaikan untuk dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat kejahatan, perbuatanmu untuk dirimu sendiri… (QS Al-Isra`/17:7)

Keenam, menjadi mukmin sungguhan

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ
Orang-orang mukmin ialah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta tidak ragu, dan berjuang di jalan Allah dengan harta dan nyawa. Mereka itulah orang-orang yang tulus hati. (QS Al-Hujurat/49:15)

Gunakan yang lima sebelum yang lima: muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, luang sebelum sibuk, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati. (Nabi Muhammad saw)

Nikmatilah hidup Anda sendiri
Tanpa membandingkan dengan hidup orang lain.
(Condorcet)

Masa depan Anda hanya mengandung
Unsur-unsur yang Anda bangun pada masa silam.
(Harold Sherman)

Kehidupan kelak bukan suatu kehidupan yang akan datang
Kehidupan itu sudah mulai sekarang.
(Abbe Pierre)

Orang yang tidak mencari nasihat adalah bodoh
Kebodohan itu membuatnya buta terhadap kebenaran
Dan membuatnya menjadi jahat, keras kepala,
Dan ancaman bagi orang-orang di sekelilingnya.
(Kahlil Gibran)

Jangan menjalani hidup hanya sebatas pengharapan
Keluarlah dari sana dan lakukan sesuatu yang luar biasa.
(Wendy Wassertein)

Kalau kebenaran menghalangi jalan Anda
Berarti Anda sedang berada di jalan yang salah.
(Josh Billings)

Seperti halnya setiap gram emas itu berharga
Demikian pula setiap menit waktu kita.
(George Mason)

Orang yang mempelajari undang-undang kebijaksanaan
tanpa menerapkannya dalam kehidupannya sendiri
sama dengan seorang petani yang tidak menabur benih.
(Sa’adi)

Pikiran sama dengan adonan beton
Jika tidak diaduk terus-menerus akan mengeras dan membeku.
(Keith E Good)

Keliru itu manusiawi, tetapi bersikeras
mempertahankan pendapat yang salah Itu seperti setan.
(St. Augustine)

Mengikuti kehendak Tuhan berarti menuju kemakmuran
Melawan kehendak Tuhan berarti menuju kehancuran.
(Mencius)

Hitung usia kamu dengan teman, bukan dengan tahun; hitung hidup kamu dengan senyuman, bukan tangisan.
(John Lennon)

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=