Polisi Sebut Kelompok “Anarko” Dalang Kerusuhan. Siapakah Hantu Anarko Itu?

Polisi Sebut Kelompok “Anarko” Dalang Kerusuhan. Siapakah Hantu Anarko Itu?
Tertangkap kamera.para perusuh sedang membakar Halte bus di Thamrin Jakarta saat demo tolak UU Omnibus Law Cipta kerja

', layer: '

Omnibus law rusuh

Kericuhan terjadi saat demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020).

'}, {id: 27740, image: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2020/10/Anarko.jpg', extlink: '', thumb: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2020/10/Anarko-150x150.jpg', permalink: '

', layer: '

Anarko

Buruh dari Aliansi Buruh Karawang melakukan aksi vandalisme saat mengikuti aksi Hari Buruh Internasional atau May Day di kawasan By Pass, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019. ANTARA/M Ibnu Chazar

'} ];




ZONASATUNEWS.COM— Seperti dikatakan Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, krlompok pembuat kerusuhan itu bukanlah dari pihak buruh, mahasiswa, atau pelajar. 

“Menyesali kejadian anarki, dan itu by design, kenapa saya mengatakan itu, karena yang dari mahasiswa, pelajar, sama buruh, sudah selesai di DPR. Tapi ada sekelompok orang yang tidak mau pergi. Kita tidak mengenal dia siapa. Dan itu berlangsung terus sampai sore di kota baru. Sehingga untuk keluar dari Malioboro dan kota baru, penduduk setempat keluar,” kata Sultan.

Seperti di Jogjakarta, para perusuh di Jakarta merupakan rombongan terpisah. Mereka ini yang membakar halte bus di Thamrin Jakarta. Mereka bukan mahasiswa dan bukan buruh. Dan juga bukan anak STM/SMA. Pakaian mereka hitam-hitam. Jadi jelas mereka preman-preman terorganisir untuk membuat kerusuhan. Yang pasti mereka menyamar menajadi pendemo.

Selain pakaian hitam-hitam, tangan kanan pakai kaos tangan, sedangkan tangan kiri tidak. Mereka fokus merusak fasilitas umum. Tidak terlibat dalam hiruk-pikuk aksi. Mereka masih muda. badan sehat, gesit. 

Tertangkap kamera.para perusuh sedang membakar Halte bus di Thamrin Jakarta saat demo tolak UU Omnibus Law Cipta kerja

Anarko Sindikalis

Pelaku kerusuhan dalam aksi unjukrasa Omnibus Law RUU Cipta Kerja menurut polisi adalah orang-orang yang tergabung dalam kelompok Anarko.

Anarko-Sindikalisme adalah cabang dari anarkisme yang berkonsentrasi kepada pergerakan buruh. Sindikalis merupakan kata Prancis yang bermakna “serikat buruh”.
Para penganut ideologi ini disebut dengan Anarko-Sindikalis. Anarko-Sindikalis merupakan aliran gerakan anarkis yang populer dan aktif hingga hari ini.

Kericuhan terjadi saat demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Sejarah Anarko Sindikalis

Nama kelompok Anarko Sindikalis tiba-tiba mencuat pasca-peringatan Hari Buruh Rabu 1 Mei 2019. Adalah Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian yang mengungkap nama kelompok ini.

Tito mengungkapkan kelompok Anarko Sindikalis ini yang melakukan keributan dan aksi vandalisme di beberapa daerah saat peringatan Hari Buruh atau May Day. Tito menjelaskan paham Anarko Sindikalis merupakan fenomena internasional. Berkembang di Rusia, menyebar ke negara-negara lain di Eropa, dan mulai masuk di Indonesia beberapa tahun terakhir

Buruh dari Aliansi Buruh Karawang melakukan aksi vandalisme saat mengikuti aksi Hari Buruh Internasional atau May Day di kawasan By Pass, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019. ANTARA/M Ibnu Chazar

Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta AB. Widyanta menjelaskan Anarko Sindikalis merupakan cabang dari aliran pemikiran anarkisme yang mengkritik ketimpangan kelas.

“Gerakannya nir-kekerasan, membela serikat buruh, persamaan, dan memperjuangkan keadilan sosial. Mereka mengusung pemenuhan hak buruh, hak hidup yang layak,” kata dia, seperti dikutip Tempo (4/5/2019)

Menurut Widyanta Gerakan itu melawan fundamentalisme pasar atau kapitalisme yang sangat masif di Indonesia.

“Idenya sama dengan yang diusung Marxisme,” ujar dia.

Dosen yang mengajar teori-teori sosiologi dan sosiologi lingkungan ini menyebutkan kerap berdiskusi dengan aktivis Anarko. Spirit perjuangan mereka adalah memperjuangkan buruh dan melawan kapitalisme global yang mendera berbagai lini kehidupan.

“Gerakan pembebasan buruh menjadi ruh mereka,” kata dia.

Anggota gerakan Anarko Sindikalis, kata Widyanta, punya militansi melawan kapitalisme, misalnya industri yang merusak lingkungan hidup dan pelanggar Hak Asasi Manusia. Kebanyakan dari mereka terjun langsung dan punya pengalaman menghadapi konflik agraria atau penyerobotan tanah atas nama infrastruktur.

“Gerakan mereka mengajak orang berpikir tentang persoalan-persoalan sosial, misalnya pembangunan atas nama infrasturktur dan turisme,” kata dia.

AB. Widyanta menyebutkan pasca-reformasi gerakan ini makin membesar seiring dengan semakin berkembangnya serikat buruh di Indonesia. Gerakan ini, kata dia seharusnya diberi ruang dan tidak disingkirkan.

EDITOR : SETYANEGARA

 




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=
Tags: ,