PASANGKAYU – Sidang perdana gugatan kelompok atau class action di buka tanggal 22 Februari 2025 di PN Pasangkayu gugatan ini berdasar pada Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup dan PERMA No 1 Tahun 2002.
Sidang ini terjadi karena dugaan kuat PT Pasangkayu Melakukan perbuatan melawan hukum yaitu Melakukan perampasan tanah masyarakat dan tidak memenuhi hak-hak masyarakat lainnya. Sidang perdana ini di awali dengan penyerahan berkas dari pihak penggugat dan pihak Tergugat.
Di persidangan perdana ini hanya beberapa saja yang hadir dari pihak Tergugat seperti Pihak PT Pasangkayu, PT Astra Agro Lestari dan BPN Pasangkayu. Masih banyak yang belum hadir dalam persidangan ini misalnya Presiden Jokowi atau Perwakilan kuasa Hukumnya.
Penasihat Hukum Kelompok Masyarakat, yang dikenal sebagai Soni mengatakan bahwa persidangan ini akan membuka fakta seluas-luasnya tanpa ada yang di tutup-tutupi.
” Kita sama berjuang untuk masyarakat.Kita buka secara terang benderang kegelapan selama ini.Barangkali ini awal.Karena kasihan masyarakat .termasuk kelompok Ako…dkk..,” ungkap Soni, Kuasa Hukum kelompok masyarakat dengan tegas.
Dalam Perkara ini pihak Tergugat seluruhnya adalah sebagai berikut :
1. PT PASANGKAYU
2. PT ASTRA AGRO LESTARI
3. PT ASTRA INTERNASIONAL
4. Presiden Jokowi
5. Aswan Alias Ambang
6. Kadis Perkebunan Kabupaten Pasangkayu
7. Kadis Kehutanan Sulawesi Barat
8. BPN Pasangkayu
9. Camat Pasangkayu
10. Kepala Desa Martajaya
11. Kepala Desa Pakava
12. Kepala Desa Gunung Sari
13. Kepala Desa Karya Bersama
Sidang Gugatan kelompok atau class action ini di wakili Kelompok Bapak Hata Palugu yang diwakili Ny. Dalailah, S. Pd dan KelompokTani Sejahtera. Akan tetapi turut hadir dalam persidangan Kelompok Masyarakat PENERUS KEMERDEKAAN RI dari Desa Ako.
“Kami hadir bersolidaritas, demi dan untuk keadilan ekologis serta kebenaran selama ini yang harus di buka faktanya” ungkap perwakilan Kelompok Penerus Kemerdekaan RI.
Related Posts
Lumajang Punya Pemimpin Baru, Gus Adim: Tidak Usah Mengkotak-kotakan NU dan Muhammadiyah
Sadis, di lereng Gunung Kelud Kediri, seorang guru bersama isteri dan 2 anaknya dibantai. Apa motifnya??
Rusia mengatakan kapal perangnya tiba di Qingdao, Tiongkok
Kemendagri evaluasi kinerja Penjabat Walikota se-Indonesia, Moetaqqien Hasrimi Pj Walikota Tebingtinggi masuk top 5 penjabat walikota terbaik
Kumpulkan Stakeholder, Pendamping Desa Kab Malang Fasilitasi & Dukung Branding “Kopi Lereng Kawi”
Roadmap Indonesia Menuju Emisi Nol 2060: Tantangan dan Solusi untuk Meningkatkan Produksi Energi Bersih
KA Matarmaja Seruduk Mobil RSUD Gambiran Kediri
Harmonisasi Zakat dan Wakaf Menyelesaikan Persoalan Umat
dr. Raja Faisal Apresiasi Tanggung Jawab Kapolrestabes Semarang dan Evaluasi SOP Penggunaan Senjata Api
Mobil Tangki Milik PT Sean Bumi Indo Bermuatan Solar Subsidi Parkir di Polsek Ngasem, Ada Apa??
No Responses