ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Forum Nasabah Korban Jiwasraya (FNKJ) mendatangi Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Rumah Dinas Ketua DPD RI di Kuningan, Jakarta Selatan. Kedatangan FNKJ tersebut bermaksud untuk meminta bantuan kepada LaNyalla terkait persoalan yang mereka hadapi di perusahaan asuransi pelat merah tersebut.
Juru Bicara FNKJ, Ana R menjelaskan para nasabah menuntut agar hak mereka dikembalikan.
“Kami minta solusi terbaik dari DPD RI. Kami berharap sentuhan dari DPD RI, sehingga pemerintah bisa memberikan solusi terbaik bagi kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/1/2022).
Lebih lanjut Ana mengatakan saat ini ada 160 ribu nasabah yang menolak restrukturisasi dengan nilai nominal Rp 437 miliar. Sementara itu, Latin menjelaskan saat ini yang menolak restrukturisasi hanya tersisa 2% saja. Sisanya, terpaksa menerima kebijakan restrukturisasi ini.
“Kenapa kami menolak, karena ini uang keluarga yang kami simpan untuk berbagai macam kepentingan seperti pendidikan anak, tabungan hari tua dan berbagai hal lainnya,” ungkapnya.
“Restrukturisasi ini tak sesuai tujuan penyelamatan. Justru ternyata mematikan korporasi dan merugikan konsumen,” imbuhnya.
Ia menerangkan kasus ini sudah berjalan setahun lamanya. Mereka pun telah menemui beberapa pihak terkait baik di DPR RI maupun lingkar Istana Negara, namun tak kunjung menemukan solusi.
“Mereka mematikan seluruh polis aktif per 30 Desember 2020. Konsekuensinya ada Rp 59,7 triliun harus dibayar utang dalam tempo 30 hari. Lalu dipangkas melalui restrukturisasi ini,” jelasnya.
Menyedihkannya lagi, kata dia, beberapa di antaranya merupakan nasabah dengan nominal yang cukup kecil dan terpaksa harus terkena restrukturisasi. Latin mengatakan ada buruh swasta yang pensiunannya Rp 200 ribu harus terkena restrukturisasi dan hanya menerima Rp 80 ribu setiap bulannya. Oleh karenanya, Latin berharap DPD RI mau memperjuangkan hak mereka yang terimbas dari restrukturisasi ini.
“Kami berharap melalui DPD RI ada jalan keadilan bagi kami. Jiwasraya ini perusahaan BUMN tertua hasil akuisisi pada masa Hindia Belanda. Kami berharap diperjuangkan hak kami,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, LaNyalla menilai apa yang terjadi pada tubuh Jiwasraya secara jelas dan gamblang mematikan generasi masa depan. Sebagai langkah tindak lanjut, LaNyalla meminta kepada jajarannya agar memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini.
“Ini jelas mematikan generasi masa depan. Tidak bisa dibiarkan,” tegasnya.
“Harus diseriusi dan harus menjadi perhatian DPD RI. Kita akan panggil Jiwasraya. Nanti dibuatkan Pansus untuk menindaklanjuti persoalan ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada kesempatan itu Ketua DPD RI didampingi Senator Bustami Zainuddin (Lampung), Evi Apita Maya (NTB) dan aktivis Lieus Sungkharisma. Dari FNKJ hadir Sekjen FNKJ Latin dan sejumlah anggota FNKJ di antaranya Silvi Mediawati, Machril, Ana, Vero Retno Juwita, Iwan S Hadikusumo. Mereka hadir didampingi kuasa hukumnya yakni Defta Tieli Supratman, Boy Nababan dan Adithya Diar.
EDITOR : REYNA
Related Posts
FORSAK bawa bukti dugaan gratifikasi yang melibatkan oknum Kombes ke Propam Mabes Polri dan pungli di MTSN 1 Sidoarjo ke Bareskrim
IRGC Iran menyita kapal ‘yang terkait dengan Israel’ di dekat Selat Hormuz
Eksodus Pendukung Yang Simpati, Demokrat Hilang 10 Kursi, Ahmad Dhani Dan Gus Irfan Caleg Lintas Pemilih
MK Tolak Gugatan PT GKP, Pulau Kecil Tak Boleh Jadi Wilayah Tambang
Anak Usaha Harita Group Tetap Menambang Nikel di Wawonii Sultra Diduga Secara Melawan Hukum
Acara Reuni SMPN Bandar Kedung Mulyo Angkatan 1987 Berlangsung Meriah
Anthony Budiawan: Jan Tinbergen itu Ahli Ekonomi atau Ahli Nujum?
AS memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan konsulat sebagai ‘dalih untuk meningkatkan eskalasi lebih lanjut di kawasan’
Menguak Fenomena Politik Bansos Dalam Pilpres 2024
Rocky Gerung berharap MK beri putusan Revolusioner
No Responses
You must log in to post a comment.