Versi Hitungan Jawa, Pilkada 9 Desember Dilambangkan Pertarungan Antara Burung Elang dan Burung Gagak

Versi Hitungan Jawa, Pilkada 9 Desember Dilambangkan Pertarungan Antara Burung Elang dan Burung Gagak




ZONASATUNEWS.COM, JOGJAKARTA–Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul sementara boleh berrnafas lega, lantaran sudah berhasil melawati tahapan pengundian nomer urut. Masing masing calon mulai mengotak atik tentang kemungkinan keberuntungan nomer undian yang didapat.

Nomor urut diyakini juga turut berperan menjadi penentu untuk bisa lolos memenangkan percaturan politik pilkada serentak pada 9 Desember 2020, tepatnya yang jatuh pada hari Rabu Wage.

Berikut yang dikatakan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Immawan Wahyudi-Martanty. Pihaknya merasa bersyukur mendapat nomer undian 2,lantaran sesuai dengan yang dikehendaki sebelumnya.

”Banyak yang saya syukuri, sejak awal kami berharap untuk mendapatkan nomer urut 2,” terang Immawan Wahyudi selepas pengambilan nomer urut di Bangsal Sewaka Praja, Kamis (24/09/2020).

Sementara pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sutrisna Wibawa – M. Ardi Widanta, juga merasa puas dengan mendapatkan nomer 1. Meski sebelumnya mendapatkan nomer urut 7 pada pengundian tahap pertama.

Menurutnya angka 7 dan 1, mempunyai makna tersendiri dalam proses pencalononya di pilkada Desember mendatang.

“Angka tujuh bahasa jawanya adalah pitu, yang berarti pitulungan atau pertolongan, semoga mendapat pertolongan dari Allah, sedangkan angka 1 merupakan penyemangat”, kata Sutrisna .

Dalam kancah Pilkada Gunungkidul Desember mendatang, ada 4 pasangan calon bupati dan wakil bupati yang siap berkompetisi untuk mengumpulkan suara terbanyak. Nomor urut :

1 pasangan Prof. Dr.Sutrisna Wibawa, M.Pd- Mahmud Ardi Widanto, S.IP,

2 Drs. Immawan Wahyudi, MH- Martanty Soenar Dewi, Dra,

3 Drs. Bambang Wisnu Handoyo- Benyamin Sudarmadi, 

4.Sunaryanta- Heri Susanto S.Kom. M.Si

Masing masing kandidat optimis, jika nomer urut diperoleh merupakan salah satu pertanda keberhasilan atau keberuntungan.


Perhitungan Jawa

Lain halnya dengan apa yang disampaikan tokoh spiritual Gunungkidul mbah Cokro. Menurutnya setiap angka mempunyai makna dan arti tersendiri, apalagi hal ini berkaitan dengan hajad besar untuk memilih dan menentukan seorang pemimpin.

Nomer atau angka juga sangat berkaitan erat dengan hari dan pasaran ketika pelaksanaan pemilihan. Sedangkan pelaksanaan pilkada jatuh pada tanggal 9 Desember tepatnya pada hari Rabu Wage (boge).

Perhitungannya begini : Rabu jumlah 7, wage jumlah 4, ketemunya 11. Rabu tempatnya barat, kotanya besi, airnya air hujan, kayunya nagasari, burungnya Elang.

Sedangkan Wage warnanya hitam kayunya telasih, burungnya Gagak.

“Pada hari itu diibaratkan yang akan bertarung paling sengit adalah burung Elang dan burung Gagak, dalam pertarungan dua ekor burung itu sudah bisa diprediksi siapa calon pemenangnya,” kata mbah Cakra

Ditambahkan, selain hitungan hari dan pasaran pelaksanaan mbah Cokro juga menghitung tentang angka atau nomer urut setiap pasangan calon.

Nomer 1 mengandung makna Jawa “Wasesasegara, gedhe prabawane”.

Nomor 2 mengandung makna Jawa “Tunggaksemi, cedhak rejekine”.

Nomor 3 mengandung makna Jawa “Satriya Wibawa, oleh kamulyan lan kaluhuran”.

Nomor 4, mengandung makna Jawa “Sumur sinaba, dadi pangungsineng kapinteran”.

“Itu menurut pemahaman saya kalau dihitung dengan hitungan jawa, tentang benar dan tidaknya kita kembalikan kepada kehendak Allah, sebagai orang Jawa tidak ada salahnya kalau kita tetep ngugemi Jawane”, tegas mbah Cokro.(mbang).

EDITOR : SETYANEGARA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=
Tags: ,