
', layer: '
SMPN JOMBANG 2
Salah satu mengatakan belum mendapat pembagian kain seragam dari Diknas Jombang
'}, {id: 55347, image: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2022/11/SMPN-JPMBANG-3.jpg', extlink: '', thumb: 'http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2022/11/SMPN-JPMBANG-3-150x150.jpg', permalink: '
', layer: '
SMPN JPMBANG 3
'} ];
ZONASATUNEWS.COM, JOMBANG – Kabar segar seputar rencana pengadaan kain seragam sekolah untuk siswa SD dan SMP di wilayah Kabupaten Jombang yang dibiayai melalui dana APBD ll sampai sekarang masih simpang siur.
Anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan seragam tersebut selama dua tahun anggaran ( 2021 dan 2022) terbilang cukup fantastis. Itu seperti yang tertuang dalam Rencana Umum Pengadaan ( RUP ) penyedia Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang terhitung sejak tahun anggaran ( TA ) 2021 senilai hampir mencapai Rp 15 milyar.
Alokasi anggaran sebesar itu diperuntukkan untuk 5 item seragam. Yaitu seragam putih merah untuk siswa SD sebesar Rp 2,2 milyar, seragam putih hijau untuk siswa MI sebesar Rp 1,3 milyar, kain seragam pramuka SD/MI dianggarkan Rp 3,4 milyar, kain seragam pramuka SMP/ MTS sebesar Rp 4,7 milyar dan untuk kain seragam putih biru SMP/MTS senilai Rp 4,5 milyar.
Untuk alokasi dana APBD tahun 2022 muncul lagi namun nilainya lebih kecil. Karena item pengadaanya berubah jadi 2 item. Yaitu pengadaan kain seragam SMP/ MTS senilai Rp 5,6 milyar, dan pengadaan kain seragam SD/ MI sebesar Rp 4,4 milyar.
Dengan pengalokasian anggaran gendut tersebut tampaknya sampai menjelang akhir tahun anggaran 2022 saat ini belum terealisasi ke sejumlah lembaga penyelenggara pendidikan. Dengan fakta itu tampaknya mengundang tanda tanya besar para kepala sekolah dan guru kapan dan kenapa program itu tidak kunjung terealisasi.
“Jangan-jangan ini hanya angin surga saja,” kata Ketua LSM FAAM, Achmad Ulinuha saat melakukan investigasi di sejumlah lembaga sekolah hari ini ( Selasa, 15/11/2022).
Keyakinan itu dikuatkan dari hasil monitoring di SMPN 2 Gudo Jombang, bahwa saat diklarifikasi seputar program pengadaan kain seragam tersebut masih zonk alias belum afa droping dari dinas terkait melalui pihak ke tiga ( penyedia barang,red).
“Guru yang saya tanya mengaku belum ada droping kain seragam dari dinas. Tapi mereka sudah dengar kabar kalau mau ada bantuan itu. Tapi faktanya masih nol,” terang Achmad Ulinuha.
Ditempat yang sama saat wartawan ZONASATUNEWS.COM melakukan wawancara dengan Kasek SMPN 2 Gudo Nuril Hidayati melaluu Wakil Kepala Sekolah ( wakasek) bidang Kesiswaan dan Sarpras, Agus Santoso mengaku belum ada bantuan turun.
” Saya mendengar kabar sudah sejak satu tahun yang lalu , tapi sampai sekarang belum ada. Akhirnya para siswa kita bebaskan membeli seragam di luar dan ada sebagian yang meminjam kakak kelasnya,” aku Agus Santoso dihadapan awak media
Untuk diketahui bahwa jumlah siswa kelas Vll dan Vlll di SMPN 2 Gudo yang rencananya mendapatkan bantuan kain seragam dari daerah sebanyak 320 anak.
“Kabarnya sejak awal yang dapat bantuan kain seragam kelad tujuh dan delapan, tapi ditunggu tunggu sampai sekarang belum turun,” pungkas Agus Santoso .(Bas-Red)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Biaya Perdin dan Mamin OPD di Sumenep Tembus Rp 43,3M
APBD Sumenep Terindikasi Boros Menjelang Akhir Tahun
Papera Madura Temui Pedagang, Siap Menangkan Prabowo Subianto
Suwaifi Apresiasi Capaian Predikat Paripurna Puskesmas Guluk-Guluk
Pj Walikota Tebingtinggi Canangkan Kampung Keluarga Berkualitas
Pencegahan Dini, Bhabinkamtibmas Kelurahan Campurejo Sosialisasikan Bahaya Karhutla.
Seribuan Kupon Undian Ludes Terjual, Jalan Sehat Diikuti Ratusan Warga Campurejo
Ratusan Orang Tutup Kafe Moga Jaya Pamekasan
Pj Walikota Buka Pekan Olahraga Kelurahan Kota Tebingtinggi Tahun 2023
Cegah Masuknya Tembakau Luar Madura, Petani Pamekasan Ronda Malam
No Responses
You must log in to post a comment.