ZONASATUNEWS.COM – Kebijakan Amerika Serikat yang menarik warga negaranya, khususnya yang berusia di bawah 21 tahun dari Indonesia harus menjadi perhatian serius.
Penarikan WN AS dari Indonesia itu terkait lonjakan penyebaran virus corona atau Covid-19 yang sudah tembus angka 1.024 kasus positif infeksi.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menyebut kebijakan AS adalah tanda bahwa data yang dimiliki Indonesia diragukan dunia.
“Depok saja diawasi 131 orang dan suspect 255 orang. Kalau 514 kabupaten/kota? Dunia ragu angka pemerintah hari ini,” ujar Pigai di akun Twitter pribadinya.
Pandemi Covid-19 di Indonesia yang gagal dicegah, kata Pigai, mengakibatkan semakin tidak jelasnya pertumbuhan ekonomi.
Seandainya dia adalah Presiden Joko Widodo, Pigai mengaku memilih mundur demi keselamatan negara di tengah pandemi Covid-19.
“Ekonomi morat marit. Kalau saya Presiden Jokowi sudah pasti mundur demi bangsa dan negara!” pungkasnya.(rmol)
Related Posts
Muhammad Taufiq : Tanggapan Atas Perpres No.7 Tahun 2021
Aksi mahasiswa didepan KPK : KPK Wajib Panggil Kakan Kemenag Ngawi Zaenal Arifin
Sikapi dugaan pemotongan bantuan dana TPA, KPK dituntut Panggil Kepala Kemenag Ngawi
Di Rakornas III KAHMI, Bamsoet Soroti Tingginya Kesenjangan Sosial Ekonomi Masyarakat
Gempa Sulawesi Barat, LaNyalla Berharap Pemerintah Pusat Cepat Hadir di Lokasi
Ribut efikasi vaksin Sinovac 65,3%, apa itu efikasi? Ini penjelasan ahlinya
Agus Mualif : Positif Cofid 19
Dahlan Iskan : Cendol Hu
Daniel M Rosyid, Vaksinasi : Maladministrasi Publik?
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai Tetapkan Rekomendasi Pengelolaan Sungai di Kota Tebingtinggi
No Responses
You must log in to post a comment.