Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-208)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-208)
Penulis, Agus Mualif Rohadi berfoto ditengah-tengah Masjid Kubah Batu dan Masjid Qibli, Yerusalem

', layer: '

AGUS 208A

pwmu.co ….. foto 3D letak gua tsur yang dibuat oleh Abdulaziz Imad Al – Ateeq.

'} ];




Oleh : Agus Mualif Rohadi

IX. Nabi Muhammad

pwmu.co …… foto peta 3D tata kota Makkah masa Rasul SAW yang dibuat oleh Abdulaziz Imad Al – Ateeq. Rumah Rasul SAW yang menempati rumah Khadijah.

Allah Ta’ala telah menutup pendengaran mereka dari perkataan dan langkah nabi Muhammad dan Abu Bakar, dan mata mereka telah dibutakan atas penglihatan pada nabi Muhammad dan Abu Bakar. Perjalanan yang penuh kewaspadaan karena akan melewati jalan-jalan yang berderet rumah-rumah kaumnya yang sedang siaga untuk membunuh nabi Muhammad. Mereka menuju rumah Abu Bakar untuk mengambil Unta. Di rumah telah menunggu Abdullah bin Abu Bakar yang telah memasang pelana pada kedua unta bapaknya. Abu Bakar pergi dengan membawa semua uangnya yang berjumlah besar sekitar lima ribu atau enam ribu dirham dan perbekalan secukupnya.

Mereka bertiga kemudian keluar dari rumah Abu Bakar melalui pintu tersembunyi yang jarang digunakan, langsung pergi keluar kota, tidak langsug ke jalan yang menuju Yatsrib, namun melalui arah yang berlawanan yaitu arah selatan Makkah menuju ke Yaman. Masih dalam keadaan malam yang gelab mereka telah sampai di gua Tsur. Abu Bakar masuk lebih dahulu ke gua Tsur untuk memastikan bahwa gua tersebut aman untuk dijadikan tempat bersembunyi. Setelah gua diperiksa kemudian bersama nabi Muhammad masuk gua. Sedang Abdullah bin Abu Bakar kembali pulang dengan membawa dua unta tersebut. Sebelum orang-orang Makkah terbangun dari tidurnya, Abdullah bin Abu Bakar telah sampai rumahnya kembali, menambatkan untanya ditempatnya dan kemudian tidur di kamarnya.

pwmu.co ….. foto 3D letak gua Tsur yang dibuat oleh Abdulaziz Imad Al – Ateeq.

Para pemuda Qurays dan Abu Jahl tidak menyadari jika orang yang dikepungnya sudah tidak ada dirumahnya. Mereka telah dibuat Allah tidak dapat melihat dan tidak dapat mendengar kepergian Nabi Muhammad dan Abu Bakar. Sudah lewat tengah malam, mereka masih menunggu. Ada yang mengintip dari celah lubang dan dilihatnya di ranjang Rasulullah masih ada orang yang tidur mengenakan selimut. Mereka menunggu hingga pagi namun tidak dilihatnya ada orang yang keluar dari rumah. Akhirnya mereka terpaksa masuk rumah dan pada saat yang sama Ali bin Abu Thalib bangun dari tidurnya. Mereka terkejut karena tidak melihat keluarnya orang yang ditunggu-tunggunya dan saat itu sudah tidak ditemuinya di rumah. Usaha membunuh nabi Muhammad telah gagal dan mereka tidak mengerti bagaimana nabi Muhammad dan Abu Bakar keluar rumah sedang semua pintu dan jendela telah mereka jaga.

Segera mereka melaporkan kegagalan misi pembunuhan tersebut pada para tokoh Qurays. Kemudian di kirim tim penunggang kuda untuk mengejar perjalanan nabi Muhammad dan Abu Bakar ke arah Yatsrib. Ada beberapa orang termasuk Abu Jahl kemudian pergi ke rumah Abu Bakar. Mereka mengetok pintu dan Asma’ binti Abu Bakar membukakan pintu. Mereka bertanya tentang ayahnya, namun dijawab oleh Asma’ bawa dirinya tidak mengetahuinya karena telah pergi sejak siang hari sebelumnya. Mereka memeriksa rumah dan seluruh halaman, dan didapatinya Abdullah bin Abu Bakar ada di rumah dan unta unta tunggangan Abu Bakar masih lengkap ditempatnya.

Sedang orang-orang yang mengejar ke Yatsrib hingga siang mereka tidak dapat menemukan jejaknya dan akhirnya mereka kembali ke Makkah. Kemudian para tokoh Qurays membuat sayembara berhadiah seratus unta bagi siapa saja yang dapat menemukan nabi Muhammad dan Abu Bakar. Abdullah bin Abu Bakar pada siang hari itu sudah berada ditengah-tengah kaum Qurays mencari informasi tentang rencana para tokoh Qurays mengejar nabi Muhammad. Abu Jahl dan orang orang lainnya membiarkannya karena menganggap Abdullah bin Abu Bakr tidak mengetahui kepergian ayahnya.

Amir bin Fuhairah, mantan budak Abu Bakar, menggembala kambing seperti biasanya bersama-sama orang Makkah, namun pada sore harinya membawa kambing yang dapat diperah susunya ke gua Tsur. Setelah susunya diperah, kemudian kambing disembelih untuk dijadikan bekal. Amir bin Fuhairah berjalan sambil mengahapus jejaknya maupun jejak unta Abu Bakar dan nabi Muhammad tanpa tersisa. Pada malam harinya, ketika orang orang Makkah telah tidur, Abdullah bin Abu Bakar dan Asma’ binti Abu Bakar datang ke gua Tsur membawakan perbekalan. Abdullah bin Abu Bakar juga mengabarkan tentang kaum Qurays yang mengadakan sayembara untuk menemukan jejak Rasul dan ayahnya. Dengan demikian, nabi Muhammad dan Abu Bakar telah melibatkan Abdullah bin Abu Bakar, Asma’ binti Abu Bakar dan Amir bin Fuhairah dalam perencanaan hijrah beliau berdua.

Baca Juga:

Namun orang orang kafir Qurays belum putus asa untuk mencari nabi Muhammad dan Abu Bakar di sekitar Makkah. Mereka adalah orang-orang yang sudah biasa melihat jejak orang dipadang pasir. Meskipun jejak kawanan kambing gembala bisa mengaburkan jejak kaki unta, mereka masih bisa mencari dan membedakan jejak unta diantara jejak kambing. Mereka juga melibatkan orang badui ahli mencari jejak dalam pencarian tersebut. Para pengejar hadiah juga mulai tersebar karena tergiur oleh hadiah yang lumayan besar. Ketika di utara sudah tidak ditemukan jejaknya, mereka kemudian mulai mencari kemungkinan ke arah selatan Makkah.

Pada hari ketiga, pagi harinya di luar gua Tsur terdengar suara burung yang ternyata telah membuat sarang di pintu gua. Namun ketika matahari mulai naik, lamat lamat terdengar suara orang berteriak sedang mendaki ke arah gua tsur. Makin lama suara itu semakin jelas mendekat ke arah gua. Dari suara perbincangan, terdapat sekitar lima atau enam orang sedang menuju gua tsur. Suara suara itu sudah tidak jauh lagi, dan Abu Bakar semakin kuatir. Nabi Muhammad membisikkan kata kepada Abu Bakar, “ jangan bersedih karena sesungguhnya Allah bersama kita. Apa yang engkau khawatirkan jika Allah menjadi yang ketiga dari dua orang “. Allah telah memberikan ketenangan kepada nabi Muhammad dan membantu dengan bala tentara yang tidak terlihat (Qs At Taubah 40).

Orang-orang yang mencari dan mengejar hadiah itu akhirnya sampai di depan pintu gua. Mereka melihat di depan pintu gua ada burung yang sepertinya sedang mengerami telurnya yang didekatnya ada burung pasangannya. Selain itu mereka juga melihat sarang laba laba yang cukup besar dari pohon di dekat pintu gua yang rumah laba labanya juga melintang di pintu gua Tsur. Melihat itu, mereka sepakat tidak masuk gua karena berpikir tidak mungkin ada orang yang berada di dalam gua tersebut. Mereka kemudian berbalik dan meninggalkan gua Tsur.

Ibnu Ishaq berkisah, setelah hari ketiga berlalu, orang-orang Makkah sudah tidak sibuk mencari nabi Muhammad dan Abu Bakar karena mereka merasa tidak akan bisa menemukannya, setelah matahari lewat sepenggalah, di luar gua terdengar suara Abdullah bin Abu Bakar dan Asma’ bin binti Abu Bakar yang membawa perbekalan. Mendengar suara mereka, Abu Bakar dan nabi Muhammad keluar dari gua dengan pelan-pelan sehingga tidak membuat burung yang bersarang di dekat pintu gua tersebut pergi dari tempatnya.

Tidak lama kemudian datang Amir bin Fuhairah dengan membawa seorang badui asli padang pasir bernama Abdullah bin Arqath. Orang badui tersebut disewa untuk menjadi penunjuk jalan. Perjalanan akan melalui jalan yang tidak biasanya di lalui oleh kabilah dagang. Jalan setapak padang pasir yang hanya di kenal oleh badui yang lahir di padang pasir dan hidup di padang pasir. Orang tersebut belum menjadi muslim tapi dapat dipercaya.

(bersambung ………………….)

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=