Oleh: Ridwan Saidi
(Budayawan, Sejarawan, Politisi Senior)
Paradigma ilmu sejarah zonder variabel econ hasilkan narasi sejarah yang kacau balau.Sejarah tanpa time line, moment tanpa time frame.
Narasi sejarah di Indonesia persis pedalangan. Econ dicampak. Pendawa vs Astina perang zonder ongkos. Istana diatur tak pakai duit? Cuma dengan jampe-jampe?
Tatkala disebar dongeng yang konon Majapahit kuasai Asia tanpa berpikir tentang kekuatan militer Majapahit dan ongkos untuk operasi itu. Padahal Majapahit, dan lainnya, bubar karena kehabisan ongkos.
BACA JUGA:
- CABE, Catetan Babe (456) Serial 1-4, Model Power System (1): Bermula Kuasa Adat
- CABE, Catetan Babe (458) Serial 1-4, Model Power System (2): Adat Dan Zona Econ
Yang tak memerlukan ongkos dari 3 manajemen sosial-politik: kerajaan, zona econ, persekutuan adat, hanya adat yang tidak ongkos-ongkosan.
Pas perang tentu perlu. Perang Diponegoro, Pattimura, Sisingamangaraja adalah perang adat dan melibatkan rakyat semesta.
Perang Diponegoro juga perang adat yang dipicu kasus tanah. Formil kerajaan Mataram tak terlibat. Durasi perang 5 tahun tentu costly 1825-1830. Zona econ Semarang membantu dan sangat mungkin Turki. (RSaidi)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Peran Ulama dan MUI
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-55): Punya Anak Dokter
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-54): Amil Jadi Insinyur
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-53): Berdakwah Di Penjara
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-52): Dunia Filsafat
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-51): Belajar Dari Buku
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-50): Menjadi Guru Ngaji
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-49): Hukuman Mati Untuk Imam
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-48): Bom Bali Dua
Novel Muhammad Najib, “Bersujud Diatas Bara”(Seri-47): Testimoni
No Responses
You must log in to post a comment.