', layer: '
IKLAN BUKU PAK DUBES
'} ];
Novel “Jalur Rempah Sebagai Jembatan Timur dan Barat” karya Masterpiece Dr Muhammad Najib ini terinspirasi dari kisah Jalur Sutra atau Tiongkok Silk Road, yang kini muncul kembali dalam bentuk baru: One Belt One Road (OBOR) atau Belt and Road Initiative (BRI).
Penulis yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar RI Untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO ini meyakini, Indonesia sebagai Jamrud Katulistiwa ini sebenarnya juga memiliki warisan sejarah yang bernilai. Sayangnya, kita belum mampu mengapitalisasi warisan leluhur yang dimiliki, seperti yang dilakukan Tiongkok, meski peluang Indonesia sama besarnya.
Novel ini sendiri merupakan fiksi murni. Di sini, penulis mencoba mengangkat fakta-fakta sejarah, diramu dengan pemahaman subjektif penulis sendiri terhadap situasi terkait.
Ada berbagai peristiwa sejarah di masa lalu, yang seakan terjadi sendiri-sendiri dan tidak saling berkaitan. Maka dalam novel ini, penulis berupaya merangkai semua dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. Sehingga Novel ini menjadi sangat menarik. Ceritanya mengalir, kaya informasi, dan enak dibaca. Selamat membaca dan menikmati.
**********************************************************
SERI-32
Menelusuri Asal Muasal Rempah di Dunia
“Tidak mudah untuk menelusuri siapa yang pertama kali mengambil manfaat dari rempah-rempah atau di wilayah mana rempah-rempah pertama kali dimanfaatkan manusia, mengingat catatan ilmiah yang layak dijadikan pegangan menyebutkan bahwa rempah sudah menjadi barang berharga sejak era Nabi Sulaiman. Diantara hadiah yang dipersembahkan oleh Ratu Bilqis dari Negri Sabha yang kini berada di wilayah Yaman kepada Raja Sulaiman yang berkuasa di Palestina antara lain: Emas, Batu Mulia, dan Rempah-rempah.
Pada Zaman Mesir Kuno di Era Firaun daun Papirus yang tumbuh di sepanjang Sungai Nil menjadi bagian dari rempah-rempah yang sampai sekarang masih digunakan oleh orang Mesir sebagai bahan obat-obatan. Pada saat bersamaan masyarakat Mesir sudah mengenal obat-obatan termasuk pengawet mumi menggunakan bahan-bahan rempah yang diduga berasal dari Afrika Tengah atau India. Masyarakat Tiongkok Kuno sudah mengenal Jahe, teh, dan cengkeh kemudian membudidayakannya ke wilayah Selatan sampai ke wilayahnya yang kemudian menyebar ke Asia Tenggara.
TERKAIT :
- Novel Terbaru Dr Muhammad Najib: “Jalur Rempah Sebagai Jembatan Timur dan Barat” (Seri-30): Talitemali Ulama di Nusantara
- Novel Terbaru Dr Muhammad Najib: “Jalur Rempah Sebagai Jembatan Timur dan Barat” (Seri-31): Talitemali Ulama di Nusantara
Babilonia yang wilayahnya berada diantara Sungai Eufrat dan Tigris yang kini menjadi bagian dari Irak sudah menggunakan berbagai macam rempah untuk pewangi seperti: Wijen, Kapulaga, Kunyit, Saffron, Jintan, Bunga Lawang, Ketumbar, Bunga Matahari. Di Persia sejak era Raja Cyrus sudah mengenal Bawang Bombay, Bawang Putih, dan Bawang Merah. Sedangkan di India kuno sudah mengenal Merica, Kayu Manis, Kunyit, dan Kapulaga. Sementara Bangsa Romawi di masa kejayaannya mengenal dan mengkonsumsi rempah-rempah dengan cara mengimpor sejumlah jenis rempah Asia melalui para pedagang Arab.
Ketika Bangsa Portugal dan Bangsa Spanyol memiliki kemampuan untuk menjelajahi dunia dengan menggunakan kapal laut, mereka berusaha untuk mencari rempah-rempah di wilayah-wilayah yang diyakini menjadi sumbernya, sehingga tidak bergantung lagi dari para pedagang Arab yang berperan sebagai perantara. Pada waktu itu, mereka beranggapan semua rempah berasal dari India. Itulah sebabnya baik Bangsa Spanyol yang bergerak ke arah Barat maupun Bangsa Portugal yang bergerak ke arah Timur, berusaha untuk mencapai India melalui rute yang terdekat atau terpendek”.
“Saudara sudah menjelaskan aspek sejarah dan jenis rempah-rempah yang berharga bagi Bangsa Asia, bisakah dijelaskan jenis rempah apa saja yang diburu Bangsa Eropa waktu Itu ?”, tanya Usted.
“Merica merupakan rempah-rempah yang paling dikenal luas masyarakat Eropa yang saat itu dihasilkan oleh India”, jawabku.
“Selain Merica apa lagi ?”.
“Kayu Manis yang banyak tumbuh di Cylon kini bernama Sri Lanka”.
“Apa jenis rempah-rempah yang berasal dari Indonesia ?”, kejar Usted.
BERSAMBUNG
EDITOR: REYNA
Bagi yang berminat dengan karya-karya novel Dr Muhammad Najib dapat mencari bukunya di Google Play Books Store, melalui link dibawah ini:
Judul Novel: Di Beranda Istana Alhambra https://play.google.com/store/books/details?id=IpOhEAAAQBAJ Judul Novel: Safari https://play.google.com/store/books/details?id=LpShEAAAQBAJ Judul Novel: Bersujud Diatas Bara https://play.google.com/store/books/details?id=WJShEAAAQBAJ
Related Posts
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-20): Ziarah ke Tarim (TAMAT)
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-19): Pencakar Langit Pertama di Dunia
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-18): Istana Ratu Bilqis
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-17): Mengunjungi Yaman
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-16): Madrasah di Buchara
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-15): Makam Imam Buchari
Cerpen: Piye kabare? Enak jamanku to?.. Nggih mbah
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-14): Kota Samarkand
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-13): Antara Ataturk dan Erdogan
Novel Terbaru Karya Dr Muhammad Najib “Mencari Nur”(Seri-12): Antara Dua Masjid
No Responses
You must log in to post a comment.