Oleh: Soegianto, Fakultas Sain dan Teknologi UNAIR
OpenAI baru saja menggebrak dunia teknologi dengan meluncurkan GPT-4 Long Output, model AI revolusioner yang mampu menghasilkan respons hingga 16 kali lebih panjang dari pendahulunya. Peluncuran ini menandai perubahan besar dalam interaksi kita dengan AI.
Perbedaan dan Keunggulan Utama
GPT-4 Long Output dibangun di atas fondasi GPT-4 yang dirilis pada Mei lalu, namun dengan kemampuan menghasilkan respons hingga 64.000 token, dibandingkan dengan batas 4.000 token sebelumnya. Token adalah blok bangunan dari model bahasa AI, termasuk kata, fragmen kata, tanda baca, dan bahkan spasi.
Manfaat untuk Pengembang
Dengan kapasitas token yang diperluas, pengembang dapat menciptakan aplikasi yang menghasilkan laporan mendalam, kode kompleks, atau tulisan kreatif yang detail dalam satu interaksi. Ini memungkinkan analisis dokumen panjang atau proyek penulisan kreatif dengan hasil yang komprehensif.
Alasan di Balik Peluncuran
Keputusan OpenAI untuk meluncurkan GPT-4 Long Output adalah respons langsung terhadap umpan balik pengguna, terutama dari komunitas pengembang. Mereka menginginkan keluaran konteks yang lebih panjang untuk memenuhi kebutuhan dunia nyata. Peluncuran ini juga dipandang sebagai upaya OpenAI untuk membuka aliran pendapatan baru dan memperkuat posisi mereka di pasar AI yang kompetitif.
Aspek Teknis
GPT-4 Long Output mempertahankan jendela konteks maksimum 128.000 token seperti pendahulunya. Namun, pengguna kini dapat memasukkan hingga 64.000 token dan menerima respons hingga 64.000 token, memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaan.
Harga dan Akses
Harga GPT-4 Long Output adalah $6 USD per juta token input dan $18 per juta token output, sedikit lebih mahal dari model GPT-4 reguler. Strategi harga ini bertujuan untuk meningkatkan adopsi dan aplikasi dunia nyata.
Pengujian dan Implementasi
Saat ini, akses ke GPT-4 Long Output terbatas pada sekelompok mitra tepercaya. Pengujian ini penting untuk mengidentifikasi masalah potensial dan menyempurnakan model sebelum dirilis secara luas. Hasil dari fase pengujian ini akan menentukan arah pengembangan AI selanjutnya.
Potensi Aplikasi
GPT-4 Long Output berpotensi mengubah industri seperti pembuatan konten dan pengembangan perangkat lunak. Jurnalis dapat menggunakannya untuk laporan investigasi mendalam, sementara pengembang dapat menghasilkan kode kompleks dalam satu interaksi.
Tantangan dan Pertimbangan
Peluncuran ini juga membawa tantangan, seperti risiko kelebihan informasi dan potensi kesalahan faktual dalam output yang lebih panjang. Selain itu, ada masalah etika terkait hak cipta dan kepemilikan konten yang dihasilkan oleh AI.
Masa Depan Komunikasi AI
Peluncuran GPT-4 Long Output adalah langkah besar menuju masa depan interaksi manusia-AI yang lebih canggih dan kolaboratif. Kita mungkin melihat AI menjadi mitra pemikiran yang sejati, mampu terlibat dalam diskusi panjang dan kompleks. Namun, ini juga menuntut kita untuk lebih mahir dalam memandu interaksi dengan AI dan mengevaluasi respons yang dihasilkan.
Peluncuran ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari era baru dalam komunikasi AI. Teknologi ini membuka kemungkinan baru, tetapi juga tanggung jawab baru bagi kita. Beberapa perusahaan pesaing juga menggeliat dengan perkembangan openAI ini, berikut sekilas pembahasannya
Apple:
Apple memilih menggunakan chip TPU (Tensor Processing Units) dari Google untuk pelatihan model AI mereka, menghindari chip GPU dari Nvidia yang dominan di pasar.
Apple sedang menguji fitur AI baru pada Siri dan aplikasi lainnya dengan pengembang terpilih sebelum peluncuran penuh di musim gugur.
Fitur baru ini diharapkan meningkatkan kemampuan Siri dalam memahami dan merespons teks serta bekerja sama dengan aplikasi pihak ketiga.
Microsoft dan Lumen Technologies:
Microsoft bekerjasama dengan Lumen Technologies untuk meningkatkan infrastruktur jaringan mereka guna mendukung layanan AI.
Lumen menyediakan jaringan khusus yang dapat disesuaikan untuk memastikan kelancaran dan keandalan data AI Microsoft Azure.
Kerjasama ini juga mencakup modernisasi operasi Lumen menggunakan teknologi cloud dan AI Microsoft.
Nike:
Nike membuka laboratorium pop-up di Paris di mana atlet dapat merancang pakaian olahraga kustom menggunakan alat AI.
Desain yang dibuat oleh atlet dipajang di Pusat Pompidou sebagai bagian dari pameran Art of Victory.
Teknologi AI ini memungkinkan Nike untuk menghasilkan desain sepatu dan pakaian secara cepat, membawa kreativitas atlet langsung ke produk akhir.
AMD:
AMD melaporkan pendapatan sebesar $5,8 miliar pada kuartal kedua, meningkat 9% dari tahun sebelumnya, dengan segmen pusat data yang menjadi kontributor utama.
Meskipun penjualan chip konsol game menurun, penjualan prosesor AMD Ryzen dan GPU Instinct meningkat signifikan.
AMD juga mengumumkan rencana peluncuran akselerator baru dan prosesor berbasis arsitektur Zen 5 yang dijadwalkan untuk 2025, yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja AI.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Imbangan Analisis Psikologis Prabowo Subianto
Psikologi Prabowo Subianto: Di Persimpangan Jalan Yang Kompleks Dalam Hubungannya Dengan Jokowi dan Gibran
Kurikulum : Dari Shallow ke Deep Learning
Pendidikan Sekolah Perlu Mengajarkan Intuisi dan Penguatan Nurani Untuk Kesuksesan Sejati
Mosaik Kepemimpinan Dalam Al Quran
ITS Ibu Yang Luhur
Mengapa Amandemen UUD 1945 Itu Berkaitan Dengan Kemunduran Ekonomi
Anak Semester I itu Lafran Pane, Pendiri HMI
Peringatan 10 Nopember Sepi
Dimensi Ketuhanan Dalam Firman
No Responses