Teknik Prompting dalam Rekayasa Prompt

Teknik Prompting dalam Rekayasa Prompt



Oleh: Soegianto, Fakultas Sain dan Teknologi UNAIR

Pengenalan Rekayasa Prompt

Rekayasa prompt adalah seni dan ilmu dalam menulis, menyempurnakan, dan mengoptimalkan prompt untuk menghasilkan tanggapan yang paling efektif dari model AI seperti Chat GPT. Ini adalah bidang yang berkembang pesat seiring dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin (machine learning).

Mengapa Rekayasa Prompt Penting?

Dengan perkembangan AI yang cepat, penting untuk memiliki interaksi yang efektif dan efisien dengan model bahasa besar (LLM). Prompt yang dirancang dengan baik dapat membantu menghasilkan tanggapan yang lebih akurat dan relevan, serta menghemat waktu dan sumber daya.

Dasar-Dasar Teknik Prompting

Berikut adalah beberapa teknik dasar yang harus dipahami dalam rekayasa prompt:

Instruksi yang Jelas dan Detail

Penjelasan: Saat memberikan prompt, penting untuk memastikan bahwa instruksi yang Anda berikan jelas dan spesifik. Ini membantu AI memahami dengan tepat apa yang Anda butuhkan. Instruksi yang terlalu umum atau ambigu dapat menghasilkan tanggapan yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Contoh: Alih-alih menulis “Kapan pemilu?”, yang bisa ambigu, tuliskan “Kapan pemilu presiden berikutnya di Indonesia?” Ini memastikan AI memahami konteks dan memberikan jawaban yang tepat.

Mengadopsi Persona

Penjelasan: Mengadopsi persona berarti meminta AI untuk merespons dalam karakter atau persona tertentu. Ini bisa sangat berguna untuk mendapatkan tanggapan yang lebih relevan dan konsisten dengan kebutuhan dan preferensi audiens. Misalnya, meminta AI untuk merespons sebagai seorang ahli di bidang tertentu.
Contoh: Jika Anda ingin AI memberikan jawaban sebagai seorang ahli sejarah Indonesia, Anda bisa menulis, “Sebagai seorang sejarawan Indonesia, jelaskan pengaruh revolusi kemerdekaan Indonesia terhadap politik Asia Tenggara.” Dengan demikian, AI akan merespons dengan gaya dan pengetahuan seorang sejarawan.

Menentukan Format Jawaban

Penjelasan: Menentukan format jawaban dalam prompt Anda dapat membantu AI memberikan informasi yang lebih terstruktur dan mudah dipahami. Ini bisa mencakup meminta jawaban dalam format daftar, paragraf, atau poin-poin.
Contoh: “Buatlah daftar poin-poin mengenai keuntungan penggunaan energi terbarukan di Indonesia.” Ini akan memaksa AI untuk memberikan jawaban dalam format daftar, yang lebih mudah dibaca dan dipahami.

Iterative Prompting

Penjelasan: Teknik ini melibatkan penggunaan prompt bertahap dengan pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan jawaban yang lebih komprehensif. Jika tanggapan pertama tidak memadai, Anda bisa melanjutkan dengan pertanyaan lanjutan atau meminta penjelasan lebih lanjut.
Contoh Awal: “Apa saja manfaat pendidikan inklusif di Indonesia?”
Contoh Lanjutan: “Bagaimana kebijakan pemerintah mendukung pendidikan inklusif di Indonesia?” Menggunakan iterative prompting memastikan jawaban yang komprehensif dan mendalam.

Zero-shot Prompting

Penjelasan: Zero-shot prompting adalah teknik di mana Anda memberikan satu prompt tanpa contoh tambahan. Teknik ini berguna untuk pertanyaan yang umum atau dasar yang model AI sudah terlatih untuk menjawab.
Contoh: “Apa itu Pancasila?” Teknik ini memanfaatkan kemampuan AI untuk memberikan jawaban berdasarkan pengetahuan yang sudah dimilikinya tanpa perlu pelatihan tambahan.

Few-shot Prompting

Penjelasan: Few-shot prompting melibatkan memberikan beberapa contoh sebelum prompt utama untuk meningkatkan pemahaman AI. Teknik ini membantu AI memberikan tanggapan yang lebih tepat dan relevan dengan memberikan beberapa contoh yang terkait dengan prompt utama.
Contoh: “Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima prinsip. Prinsip pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Prinsip kedua adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Apa prinsip ketiga Pancasila?” Dengan memberikan contoh-contoh ini, AI lebih mampu memahami dan memberikan jawaban yang lebih akurat.

Menghindari Pertanyaan yang Memimpin (Avoid Leading the Answer)

Penjelasan: Hindari membuat prompt yang terlalu memimpin sehingga secara tidak sengaja memberi tahu model jawaban yang Anda harapkan. Ini penting untuk menghindari bias dalam jawaban yang dihasilkan oleh AI.
Contoh: Daripada menulis, “Apakah menurutmu Pancasila adalah dasar negara yang sempurna?” Anda bisa menulis, “Jelaskan lima prinsip Pancasila dan bagaimana prinsip tersebut diterapkan di Indonesia.” Ini memastikan AI memberikan jawaban yang obyektif dan informatif.

Membatasi Ruang Lingkup (Limit the Scope for Long Topics)

Penjelasan: Jika Anda bertanya tentang topik yang luas, batasi ruang lingkupnya untuk mendapatkan jawaban yang lebih fokus dan mendalam. Ini membantu menghindari jawaban yang terlalu umum atau tidak terstruktur.
Contoh: Daripada menulis, “Jelaskan sejarah Indonesia,” Anda bisa menulis, “Jelaskan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia selama masa kemerdekaan.” Ini memberikan batasan yang jelas dan fokus yang lebih spesifik untuk AI.

Menggunakan Konteks dan Latar Belakang

Penjelasan: Memberikan konteks dan latar belakang dalam prompt Anda membantu AI memahami situasi atau topik dengan lebih baik. Ini penting untuk pertanyaan yang kompleks atau membutuhkan pemahaman mendalam.
Contoh: “Dalam konteks pandemi COVID-19, bagaimana strategi Indonesia dalam mempercepat program vaksinasi?” Memberikan konteks situasi pandemi membantu AI fokus pada aspek spesifik program vaksinasi.

Membuat Pertanyaan Multi-Bagian

Penjelasan: Mengajukan pertanyaan yang terdiri dari beberapa bagian membantu mendapatkan tanggapan yang lebih rinci dan komprehensif. Ini sangat berguna untuk topik yang kompleks yang memerlukan berbagai aspek untuk dijelaskan.
Contoh: “Apa saja penyebab polusi udara di kota-kota besar Indonesia? Bagaimana langkah-langkah yang diambil untuk menguranginya?” Pertanyaan multi-bagian memandu AI untuk memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan terstruktur.

Meminta Contoh Spesifik

Penjelasan: Meminta AI untuk memberikan contoh spesifik dapat membantu memperjelas jawaban dan memberikan informasi yang lebih konkrit. Ini sangat berguna ketika Anda memerlukan ilustrasi atau bukti nyata.
Contoh: “Berikan tiga contoh teknologi ramah lingkungan yang diterapkan di Indonesia dan bagaimana teknologi tersebut membantu mengurangi dampak lingkungan.” Meminta contoh spesifik memastikan jawaban yang diberikan lebih konkrit dan dapat diimplementasikan.

Menggunakan Bahasa yang Sesuai

Penjelasan: Pastikan bahasa yang digunakan dalam prompt sesuai dengan audiens yang dituju dan konteks lokal. Ini membantu memastikan bahwa jawaban dapat dipahami dan relevan dengan kebutuhan audiens.
Contoh: “Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti, apa manfaat utama dari energi matahari bagi masyarakat pedesaan di Indonesia.” Menggunakan bahasa yang sesuai memastikan jawaban dapat dipahami oleh audiens yang dituju.

Menyesuaikan Panjang Tanggapan

Penjelasan: Tentukan panjang tanggapan yang diinginkan, apakah singkat atau rinci, untuk mendapatkan informasi sesuai kebutuhan. Ini membantu mengarahkan AI untuk memberikan jawaban yang padat dan relevan.
Contoh: “Tuliskan ringkasan singkat (tidak lebih dari 100 kata) tentang pentingnya menjaga hutan di Indonesia.” Menentukan panjang tanggapan membantu mengarahkan AI untuk memberikan jawaban yang padat dan relevan.

Menambahkan Kondisi atau Batasan

Penjelasan: Menambahkan kondisi atau batasan pada prompt membantu mengarahkan AI menghasilkan tanggapan dalam kerangka tertentu. Ini penting untuk topik yang membutuhkan fokus khusus atau batasan waktu.
Contoh: “Diskusikan perkembangan teknologi informasi di Indonesia sejak tahun 2000 hingga sekarang, dengan fokus pada dampaknya terhadap pendidikan.” Menambahkan kondisi waktu dan fokus tertentu membantu memperjelas cakupan tanggapan yang diinginkan.

Menggunakan Pertanyaan Tertutup untuk Klarifikasi

Penjelasan: Menggunakan pertanyaan tertutup (ya/tidak) dapat membantu mengklarifikasi informasi tertentu sebelum meminta penjelasan lebih lanjut. Ini sangat berguna untuk memverifikasi fakta atau mendapatkan jawaban langsung.
Contoh: “Apakah pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan energi terbarukan? Jika ya, jelaskan kebijakan tersebut.” Menggunakan pertanyaan tertutup membantu memastikan jawaban yang lebih terarah dan tepat.

Contoh Prompt dengan Prinsip-Prinsip Tambahan

Menggunakan Konteks dan Latar Belakang

Prompt: “Dalam konteks pandemi COVID-19, bagaimana strategi Indonesia dalam mempercepat program vaksinasi?”
Penjelasan: Memberikan konteks situasi pandemi membantu AI fokus pada aspek spesifik program vaksinasi.

Membuat Pertanyaan Multi-Bagian

Prompt: “Apa saja penyebab polusi udara di kota-kota besar Indonesia? Bagaimana langkah-langkah yang diambil untuk menguranginya?”
Penjelasan: Pertanyaan multi-bagian memandu AI untuk memberikan jawaban yang lebih komprehensif dan terstruktur.

Meminta Contoh Spesifik

Prompt: “Berikan tiga contoh teknologi ramah lingkungan yang diterapkan di Indonesia dan bagaimana teknologi tersebut membantu mengurangi dampak lingkungan.”
Penjelasan: Meminta contoh spesifik memastikan jawaban yang diberikan lebih konkrit dan dapat diimplementasikan.

Menggunakan Bahasa yang Sesuai

Prompt: “Jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti, apa manfaat utama dari energi matahari bagi masyarakat pedesaan di Indonesia.”
Penjelasan: Menggunakan bahasa yang sesuai memastikan jawaban dapat dipahami oleh audiens yang dituju.

Menyesuaikan Panjang Tanggapan

Prompt: “Buatlah artikel singkat (maksimal 200 kata) tentang pentingnya pelestarian terumbu karang di Indonesia.”
Penjelasan: Menentukan panjang tanggapan membantu mengarahkan AI untuk memberikan jawaban yang padat dan relevan.

Menambahkan Kondisi atau Batasan

Prompt: “Diskusikan perkembangan teknologi informasi di Indonesia sejak tahun 2000 hingga sekarang, dengan fokus pada dampaknya terhadap pendidikan.”
Penjelasan: Menambahkan kondisi waktu dan fokus tertentu membantu memperjelas cakupan tanggapan yang diinginkan.

Analisa

Rekayasa prompt adalah keterampilan yang sangat penting untuk interaksi yang efektif dengan model bahasa besar seperti Chat GPT. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip prompting yang telah dibahas, Anda dapat menghasilkan prompt yang lebih efektif, mendapatkan tanggapan yang lebih relevan, dan mengoptimalkan interaksi dengan AI. Contoh-contoh yang diberikan menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam konteks Indonesia untuk hasil yang paling informatif dan bermanfaat.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=