Memperbaiki System dan Proses Seleksi Kepemimpinan Nasional Indonesia (PILPRES, PILEG, PILKADA) Versi Forum Tanah Air (FTA) Untuk Membantu Anggota Komisioner KPU Pada PEMILU 2024 Mendatang.
Oleh: Chris Komari
Activist Demokrasi, Activist Forum Tanah Air (FTA) USA, FTA Global & FTA-RI Nasional Indonesia, Anggota City Council 2002 & 2008 California USA
KEDUA
Penjelasan secara detail system dan proses primary election di USA dan bagaimana system primary election ini bisa diterapkan di Indonesia yang disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, SDM, logistics dan politik ditanah air.
PEMILU di Amerika Serikat (AS) itu memakan waktu 2 tahun, dan schedule PEMILU mulai dari OPEN PRIMARY, schedule kampanye, schedule debates hingga pemilihan Presiden (PILPRES) di general election sudah dikeluarkan oleh Federal Election Commission (FEC) 24 bulan sebelumnya..!!!
BACA JUGA:
- Chris Komari: KPU Versi Forum Tanah Air (Bagian-1)
- System “Primary” Election Sangat Cocok Buat Pilpres di Indonesia
Hal itu sengaja di keluarkan oleh FEC untuk memberikan cukup waktu bagi kandidat dan partai politik untuk mempersiapkan diri, untuk keperluan logistics kampanye dan mencari dana (funds raising).
Karena PEMILU di Amerika Serikat (AS) itu justru rakyat Amerika yang memberi bantuan uang, atau donasi kepada para kandidat yang mereka sukai, bukan seperti di Indonesia, dimana para kandidat harus mengeluarkan dana yang fantastic untuk membeli suara rakyat (votes) lewat serangan fajar, dhuhur dan ashar
Waktu 2 tahun (24 bulan) itu diperlukan untuk menyiapkan PEMILU di Amerika Serikat (AS) dengan perincian jadwal, sbb
1). 12 bulan dipakai untuk memberikan waktu kepada semua warga negara Amerika Serikat (AS) untuk maju mencalonkan diri menjadi CAPRES dan melakukan kampanye di 50 negara bagian (STATE), yang dikenal dengan istilah OPEN PRIMARY hingga PRIMARY election.
Karena itu jangan heran, pada Pilpres tahun 2020 yang baru lalu terdaftar secara resmi di FEC sebanyak 1212 kandidat Presiden USA.
Para pemenang kandidat Presiden di putaran pertama (primary election) disebut “presidential nominees” dari masing-masing partai politik.
2). 11 bulan dipakai untuk semua “presidential nominees” untuk melakukan kampanye di 50 negara bagian (STATE) dan mengikuti schedule presidential debates yang dilakukan oleh FEC kerja sama berbagai media di 50 negara bagian (STATE) hingga general election untuk menentukan Presiden terpilih (President elect)
Jadwal PEMILU yang begitu panjang inilah yang harus di transformasikan kedalam system PEMILU ditanah air, tentunya dengan twist and turn yang banyak dan berbeda, untuk disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi sosial, budaya, ekonomi, SDM, logistics dan politik dimasing-masing daerah.
Bedanya adalah:
a). Di Amerika Serikat, Presiden terpilih (President elect) akan di sumpah oleh Chief Justice US Supreme Court pada tanggal 20 January, 2025.
Mulai hari ini hingga PILPRES di USA yang sudah dijadwalkan tanggal 5 November 2024 masih ada full 24 bulan lebih, jadwal PILPRES, PILEG dan PILKADA di seluruh Amerika Serikat (AS) sudah dikeluarkan oleh Federal Election Commission (FEC) 3 bulan yang lalu.
b). Sementara itu di Indonesia, untuk menghindari krisis konstitutional, maka pada tanggal 20 Oktober 2024, Presiden baru terpilih (President elect) harus sudah ditentukan, artinya PEMILU harus sudah dijalankan dan selesai jauh sebelum itu, minimal harus sudah selesai di bulan September 2024.
Dari bulan January 2023 hingga bulan September 2024, hanya tinggal “21 bulan” bagi komisioner KPU untuk menyiapkan system dan proses seleksi kepemimpinan nasional (PEMILU) di Indonesia.
Tapi anehnya; kita aktivis FTA diseluruh dunia pada heran, binggung dan bewildering mengapa anggota komisioner KPU kok masih anteng-anteng dan adem ayem saja…!!!
Padahal waktunya semakin sedikit, dan hingga saat ini komisioner KPU belum mengeluarkan jadwal atau schedule PEMILU tahun 2024…???
Ada apa….???
Karena itu, kritikan Bung Fahri Hamzah terhadap kerja KPU saat ini yang sangat lambat untuk mengeluarkan jadwal PEMILU 2024 itu banyak benarnya….!!!
Kritikan yang masuk akal, punya merits dan makes sense dilihat dari semakin pendeknya waktu yang tersisa….!!!
Kapan KPU akan mengeluarkan schedule PEMILU 2024..???
Semua partai politik menunggu schedule kampanye, schedule debate CAPRES, CALEG dan PILKADA, schedule untuk boleh melakukan funds raising dan schedule kapan PILPRES akan dilakukan dan tanggal berapa, sehingga PEMILU 2024 sudah mulai jelas jadwal, tidak semrawut, tidak tertib, amburadul dan tidak menentu hingga detik ini….!!!
Jangan-jangan KPU sengaja dibuat mlempem, tidak siap untuk menjalankan PEMILU tahun 2024 dan pemerintah tidak memiliki cukup dana untuk membiayai PEMILU 2024 dengan berbagai excuses untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi….???
Kalau itu maneuver politik komisioner KPU bisa berbahaya dan membahayakan keutuhan bangsa dan negara Indonesia….!!! Itu harus dihindari at all cost.
Karena bila itu terjadi, sudah dipastikan akan menciptakan krisis konstitutional dan berakibat fatal yang akan trigger riot, chaos dan turmoil politik….!!!
Karena itu, kita semua aktivis FTA diseluruh dunia pada heran semua, mengapa sejauh ini anggota komisioner KPU tidak cepat-cepat bekerja dan mengeluarkan jadwal PEMILU tahun 2024….??
Apakah Pilpres tahun 2024 akan mengunakan debat model kelompen capir yang tidak bermutu blas seperti Pilpres 2019….????
Apakah PILEG juga akan mengunakan stupid and dummy election model kontes BALEHO dunggu seperti PILEG-PILEG sebelumnya…???
Itu yang harus dipikirkan oleh semua anggota komisioner KPU saat ini yg menjabat tahun 2022-2027.
Jangan sampai PEMILU tahun 2014 dan 2019 yang tidak bermutu, tidak berkualitas, tidak adil, tidak terbuka dan tidak demokratis itu terulang kembali untuk ke 3x kalinya.
Itulah yang melatarbelakangi mengapa FTA mengeluarkan jadwal PEMILU versi Forum Tanah Air (FTA) sendiri, untuk mengkritik kerja anggota komisioner KPU sekarang yang super lambat dan memberikan solusi alternative bagaimana memperbaiki system dan proses seleksi kepemimpinan nasional di Indonesia agar lebih baik, lebih berkualitas, lebih terbuka, lebih kredible dan lebih demokratis.
Bersambung ke halaman berikutnya
Related Posts
Belajar Ilmu Komunikasi Dari Pak Presiden
Rahasia Petunjuk Allah
Nestapa UUD 1945
Kabinet Baru Terbaharukan
Pilpres AS dan Islamophobia
Melepas Mulyono Menuju Gorong-Gorong
Strategi Mengadili Jokowi (Bagian Pertama)
Membedah Visi Misi Calon Walikota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji Melawan Kotak Kosong
Gibran Tidak Boleh Jadi Wakil Presiden
Tunjangan Perumahan DPR Yang Wah….
No Responses
You must log in to post a comment.