Hilangkan pikiran negative, emosi, dan perasaan takut tentang Virus Corona

Hilangkan pikiran negative, emosi, dan perasaan takut tentang Virus Corona
Senam pagi cegah Virus corona di SMP N 4 Nglipar Gunungkidul Jogjakarta

', layer: '

Cakra korona -20200321-WA0242

Senam pagi cegah Virus corona di SMP N 4 Nglipar Gunungkidul Jogjakarta

'} ];




“Sebenarnya tidak ada masalah dalam hidup dan kehidupan ini, yang ada hanyalah kepicikan cara menghadapinya”

Oleh: Bambang Widodo

Munculnya virus Corona sepertinya menjadi momok bagi penduduk dunia, bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa kehidupan seluruh mahluk penghuni alam semesta akan segera berakhir. Begitu besarnya rasa ketakutan yang menghantui kita sehingga membuat kehidupan ini serasa mencekam. Beragam statment muncul dari berbagai kalangan untuk mencegah dan mensiasati serangan virus corona. Virus corona atau bahasa ilmiahnya disebut Covid-19 ini sudah berhasil memporak porandakan nalar dan pikiran manusia, bayangan kematian selalu dan selalu menghantui setap jengkal langkah dan desah nafas. Bahkan mereka tidak sadar bahwa kekhawatiran dan rasa ketakutan yang berlebih justru akan berdampak pada kekebalan, disaat kekebalan tubuh drop maka akan lebih mudah virus mematikan tersebut bersarang dan menggerogoti tubuh kita.

Perlu diingat, rasa ketakutan dan kekhawatiran sebenarnya di dominasi oleh pikiran dan emosi kita. Sedangkan pikiran dan emosi akan mempengaruhi apapun yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia.

“Ketika pikiran dan perasaan kita positif maka yang muncul adalah hal hal bermanfaat, namun disaat pikiran dan perasaan kita negatife maka akan menghasilkan sesuatu yang negative”.

Hal senada juga pernah dinyatakan oleh seorang ahli ilmu kedokteran Dr. Kazuo Murakami dari Jepang. Dari hasil penelitiannya menyebutkan, “ketika pikiran dan perasaan kita positif maka yang akan diaktifkan adalah gen-gen yang bermanfaat, ketika pikiran dan perasaan kita negative maka yang akan diaktifkan adalah gen-gen negatife”.

Perlu kita pahami bersama, alam semesta yang kita naungi ini bekerja layaknya sebuah cermin atau reflector, jadi apapun yang ada dalam pikiran dan perasaan kita akan dipantulkan kembali oleh alam kepada kita dengan kekuatan berlipat ganda. Lebih tegasnya, bahwa segala bentuk kehidupan yang kita alami merupakan refleksi dari dunia yang bersumber dalam diri kita.

Hilangkan rasa ketakutan dan bayangan kematian anda yang disebabkan oleh Virus Corona. Manusia dikaruniai Sang Pencipta nalar akal dan pikiran agar bisa berfikir dan berbuat secara logis, dan manusia diwajibkan untuk berupaya dan berjuang agar bisa bertahan hidup, namun hidup dan mati sesorang merupakan hak mutlak Sang Pencipta alam Semesta berikut mahluk mahluknya.

“Sebenarnya tidak ada masalah dalam hidup dan kehidupan manusia, yang ada hanyalah kepicikan cara menghadapinya”.

Manusia sejatinya adalah magnet, beragam peristiwa yang dialami dalam kehidupanya lantaran daya tarik atau atas undangan manusia itu sendiri, dan itu tanpa kita sadari. Penduduk yang tinggal di sekitar kepulauan Solomon Pasific Selatan, mereka mempunyai kebiasaan aneh yakni meneriaki pohon. Setiap menjumpai pohon besar berakar kuat yang menurut nalar sulit untuk ditebang, mereka selalu meneriakinya berharap pohon itu mati, kebiasaan itu dilakukannya setiap hari selama ber jam jam, hingga sampai kurun waktu 40 hari. Sungguh tidak disangka, lambat laun pohon besar itu daunnya mulai berguguran dan akhirnya mati, sehingga memudahkan untuk ditebang.

Dalam menghadapi virus corona kita tidak perlu dihantui rasa ketakukan dan kekhawatiran yang berlebih, upaya untuk mengantisipasi sangatlah perlu salah satunya lakukan olahraga pagi, lebih baik kalau sekitar jam 9-10 pagi, sebab dalam kurun waktu itu sinar matahari memancarkan cahaya ultraviolet B, yang bisa membantu mengantisipasi terjangkitnya virus corona.

Selalu tanamkan hal hal yang positif dalam diri , lakukan relaksasi visualisasikan bahwa kita berada dilingkungan alam yang ditumbuhi pepohonan beraneka ragam, serta hembusan angin yang menyejukkan hati, lakukan afirmasi :

“Tuhanku…atas kehendakmu, yakin saya selalu sehat, tetap sehat, sehat dan senatiasa sehat terhindar dari virus corona”.



Tanamkan rasa ikhlas dan lapangkan jiwa kita, sebab hanya jiwa yang lapang dan luas yang bisa menampung banyak anugerah dari Sang Maha Pencipta Hidup dan Kehidupan. Saya ibaratkan area parkir kendaraan, kalau area parkir tersebut luas maka akan banyak menampung kendaraan.

Begitu juga dengan kita,apabila dalam menghadapi berbagai masalah berusaha untuk ikhlas dan lapang jiwa, maka kita akan mampu menampung beragam anugerah dari TUHAN salah satunya anugerah dihindarkan dari serangan Virus Corona. Mulai sekarang, hilangkan pikiran negative,ketakukan berlebih dan rasa emosi tentang Corona.

Marilah kita selalu berfikir positif dan logis, serta lakukan upaya agar tetap sehat. PIkiran negative, rasa cemas dan kekhawatiran yang berlebihan dampaknya justru lebih parah disbanding Virus Corona. Merujuk pada hasil penelitian Rebcca dan dr. Felici tentang Pikiran dan Emosi Mengubah Bentuk Sel Darah.

“Bentuk gerakan dan daya tahan sel darah berbeda beda sesuai dengan jenis pikiran dan emosi saat darah diambil sebagai sample”.

“Sel darah saat kita memikirkan Tuhan (munajat/berdoa), kondisinya sangat special dibandingkan dengan yang lainnya, disaat kita selalu memikirkan Tuhan (berdoa) maka sel darah akan menjadi bercahaya dan tidak cepat mati”.

Penulis adalah : Guru Besar Bela Diri Klasik Cakra Kembang Karta Bumi

Senam pagi cegah Virus corona di SMP N 4 Nglipar Gunungkidul Jogjakarta




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=
Tags: ,