Oleh: Sutoyo Abadi, Koordinator Kajian Politik Merah Putih
Serve komputer KPU sudah acak acak datanya tanpa ada kemampuan untuk di amankan. Terkesan KPU sudah tidak berdaya tinggal mengikuti angka kemenangan dari server yang sedang dikendalikan dari sever asing, indikasi kuat milik swasta asing dan ini milik Alibaba China.
KPU dalam kendali kekuasaan, tidak berdaya untuk mengatasi terjadinya kecurangan angka yang memaksakan diri paslon 2 harus menang
Bukan hanya sistem demokrasi yang sudah di hancurkan. Hasil pemenang Pilpres juga ditentukan pihak asing.
Tragis dan mengerikan hal ini sampai terjadi. Kita tahu Cina ini punya agenda politik “lebensraum”, berperan sebagai motivasi kebijakan ekspansionis “ruang hidup”, berarti tanah dan bahan mentah, akan metamorfosis sebagai penjajah.
Kedaulatan digital kita dalam konteks Pemilu dan Pilpres 2024 , lumpuh total ini sangat berbahaya sekaligus mengancam kedaulatan negara.
DR. Ridho Rahmadi pakar IT bersama para pakar IT lainnya, telah mendapatkan informasi sangat mengejutkan . Bahwa tidak hanya si rekap Pilpres 2024 , yang hostnya atau servernya itu di Alibaba, tapi beberapa data Pemilu dalam sistem berbasis web, juga dalam kendalinya.
“Pertama” ; Sistem Informasi Partai Politik ( Sipol ): data parpol saat pendaftaran dirinya menjadi peserta pemilu termasuk dokumen keanggotaan, data yang berhubungan dengan identitas data sensitif, foto, KTP, alamat dan segala macam data lainnya.
“Kedua” ; Sistem Informasi Pencalonan (Silon) : adalah data data sensitif data data privat, biodata hingga ijazah segala macam yang berhubungan dengan caleg profil caleg tersebut semua diunggah di upload ke dalam silon juga proses verifikasi ada di sana.
“Ketiga” ; WASistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye termasuk ekening khusus dana kampanye, selanjutnya disebut RKDK adalah rekening yang menampung penerimaan dana kampanye Pemilu / pilpres.
“Keempat Sirekap” ; Sistem Rekapitulasi hasil Pemilu dan Pilpres
“Semuanya diletakkan di dalam server KPU dan masuk di perusahaan swasta asing milik Alibaba Cina. Ini sama saja penguasa dan KPU menyerahkan lehernya dan masuk pada perangkap lebensraum penjajah Cina.
Sudah sekian lama Indonesia dalam kendali politik Cina. Politik ekspansionis masuk mengendalikan Pilpres di Indonesia. Cloud Alibaba ini diberi karpet merah dengan leluasa penjajah sistem IT digital kita, di Pilpres 2024.
Indonesia antara lain melalui peran dan kerja KPU dalam pemilu dan Pilpres 2024 , di back up presiden Jokowi telah menyerahkan kedaulatan negara ke pihak asing ( Cina ).
Seharusnya seluruh data berhubungan dengan KPU ada pada server yang dikelola oleh KPU ataupun pemerintah Indonesia. Dengan segala macam data data yang sensitif, merupakan rahasia pribadi dan rahasia negara harus terjaga dan di lindungi dengan ketat. Bukan malah seperti di lelang ke negara asing.
China ini adalah negara komunis, merupakan kekuatan komunisme terbesar, tipikal pemerintahnya dalam hal ini si Jinping itu punya kontrol penuh terhadap perusahaan perusahaan swasta yang ada di negara termasuk Alibaba.
Jokowi telah menghancurkan Pilpres 2024 dan sudah terlalu banyak melanggar konstitusi dan tidak peduli dengan semua pelanggaran yang dilakukan. Jalan terbaik rakyat harus segera memakzulkannya *
EDITOR: REYNA
Related Posts
Cita-Cita Saya Sekarang Ingin Mati..
HUT TNI ke-79, Beda Citra Positif di Alam Nyata dengan Komentar di Jagad Maya
Geneologi Politik Dan Kosmologi Politik Indonesia (Bagian 6)
Fufufafa: Legasi Politik Terburuk Sepanjang Sejarah Republik!
Vietnam Membangun Kereta Api Cepat Tanpa Dana Asing
Raja Mulyono dan Pengadilan Rakyat
Kewajiban Konstitusional Presiden Republik Indonesia
Lima langkah kesuksesan yang berkah
Marissa Haque, Sang Mujahidah!
Indonesia Sudah Retak
No Responses
You must log in to post a comment.