Tak Punya Cukong, Anies Diserang Banjir

Tak Punya Cukong, Anies Diserang Banjir



Oleh : Eko Kuntoro, Pengamat Sosial Media

Jakarta kebanjiran sudah dinyanyikan oleh musisi Benyamin Suaeb puluhan tahun lalu. Artinya banjir bukan hal baru di Jakarta. Namun anehnya di era Anies Baswedan memimpin seolah ada yang baru mengenal kata banjir.

Usut punya usut, berdasarkan data yang diolah dari berbagai sumber termasuk data dari BPBD dan Pemprov DKI Jakarta ternyata peta terdampak banjir di Jakarta yang paling parah terjadi di era Ahok dan Jokowi.

Warga terdampak: 1.226.487 orang pada tahun 2013. Saat Ahok menjabat Jakarta selalu banjir sejak 2015-2017 tak pernah satu tahun pun tanpa banjir.
Lalu kenapa dulu orang tidak “ngeh” dengan kata Banjir? Ternyata di masa Ahok, kata banjir diganti dengan genangan. Secara luas media sosial menyebutnya dengan seragam yakni “GENANGAN”. Berapa banyak dana sponsor cukong mengubah paradigma banjir menjadi genangan saat itu? Wallauhalam.

Dan kini kembali menjadi banjir. Kata banjir sengaja “diboomingkan” secara masif. Anies yang miskin tanpa dukungan cukong pun hanya bisa tersenyum walau pahit, hinaan dan cercaan barisan sakit hati yang tak kunjung move on terus menerpanya.

Isu banjir saat ini untuk menjatuhkan Anies juga dibiayai oleh para cukong. Sangat terlihat dari pola aliran informasi, hingga muaranya. Jika ada yang mengatakan genangan mereka sengaja menertawakan, lupa junjungannya si Pencetus kata itu.

Tapi Anies tidak sendirian, walau miskin biaya, tak ada cukong yang membela. Banyak doa masyarakat yang mencintainya, mengalir dari hati yang tulus. Innallaha Maashibirin, Allah Bersama orang-orang yang sabar.

Editor : Setyanegara




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=
Tags: ,