2 Tahun nganggur, pekerja seni Ngawi lakukan aksi unjukrasa melelang alat-alat yang dimiliki

ZONASATUNEWS.COM, NGAWI--Atik Nurul Hidayati, pekerja seni Ngawi yang hari Rabu (4/8) melakukan aksi turun ke jalan untuk melelang peralatan-peralatan seninya, sebagai aksi sindiran kepada pemerintah. Dia beralasan, karena sudah merasa berat menanggung beban ekonomi.

Atik Nurul Hidayati, pekerja seni Ngawi

Sebagai pekerja seni dia mengaku sudah hampir dua tahun ini tidak ada permintaan pentas karena Pandemi Covid 19.

“Saya harap pemerintah pusat karena aturan ini dari pusat. Saya minta tolong, berilah kami kesempatan untuk berkarya. Kita percaya corona ada, sudah vaksin, ada buktinya. Kita mencari rejeki di negeri sendiri, jangan dipersulit,” kata Atik Nurul Hidayati, pemilik nama panggung Atik Sahara, Rabu (4/8/2021).

Aksi turun jalan ini tidak dilakukan sendirian, Atik Nurul Hidayati yang tergabung dalam Paguyuban Pekerja Seni se – Kecamatan Kendal dan Jogorgo Kabupaten Ngawi turun jalan melelang peralatan Sound Sistem, Baju Temanten, dan Peralatan Manten lainnya. Aksi dilakukan Sepanjang Jalan Desa Sidorejo – Kendal.

Hal itu juga dirasakan oleh Aris Kurniawan dan ratusan pekerja seni lainnya di wilayah Kendal dan Jogorogo. Sudah 2 tahun mereka tidak bisa bekerja. Mereka melelang alat-alat seni yang dimiliki seperti alat rias,terop, sound sistem, dengan harga yang murah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

“Aksi lelang secara simbolik ini merupakan sindiran kami dengan adanya PPKM yang terus diperpanjang. Pandemi ini berefek kesemua orang, terutama dilapisan bawah sepertikami ini. Harapan kami kepada pemerintah bisa menangani pandemi ini dengan baik, tapi harus seimbang dengan penanganan ekonomi. Karena yang dibawah seperti kami ini merasa terdampak secara langsung. Hari ini banyak UMKM yang bangkrut, karena tidak bisa berjualan,” kata Aris.

Aksi dilakukan sepanjang Jalan Raya Kendal – Jogorgo melalui pawai. Ratusan pekerja seni tergabung dalam aksi tersebut. Tampak dalam pawai kendaraan poster-poster keprihatinan mereka. 

“Dijual buat by mendring” ditempel di mobil kijang

“Dijual murah timbang dipangan rayap” ditempel dimobil dengan seperangkat sound system.

Ada juga baju-baju penganten yang digantungkan dibelakang mobil.

EDITOR : SETYANEGARA

Related Posts