ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa-Bali. Menurutnya, masalah tersebut harus mendapatkan penanganan serius.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan, penerapan PPKM serta pemberlakukan protokol kesehatan ketat harus dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19 di luar Jawa-Bali.
“Ada 20 provinsi di luar Jawa dan Bali yang mengalami kenaikan kasus Corona. Sehingga total ada 21 provinsi dan 45 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4. Pemerintah harus memberikan fokus penanganan lebih terhadap daerah-daerah tersebut, terutama setelah kasus Covid di Jawa-Bali sudah mengalami penurunan,” tutur Senator asal Jawa Timur itu.
Provinsi di luar Jawa-Bali yang disebut mengalami kenaikan kasus cukup signifikan di antaranya Sulawesi Tengah, Riau, Sumut, Gorontalo, dan Kalimantan Barat. Untuk level kota/kabupaten, kenaikan terjadi di Medan, Makassar, Banjarmasin, Pekanbaru, Kota Banjarbaru, Kota Tarakan, Jayapura, Sikka, Berau, dan Belitung.
“Oksigen dan obat-obatan di daerah ini harus dipastikan tersedia agar perawatan terhadap pasien Covid terjamin. Jangan sampai terjadi lagi kelangkaan obat-obatan, kapasitas tempat tidur di rumah sakit, dan berbagai sarana di fasilitas kesehatan. Kepala daerah harus cermat dan tanggap,” tegas LaNyalla.
Tidak itu saja, LaNyalla juga mengimbau daerah-daerah tersebut meniru kebijakan yang diterapkan di Jawa-Bali. Terutama, kebijakan fasilitas kesehatan di Jawa-Bali.
Meski begitu, Ketua DPD RI mengapresiasi terjadinya penurunan kasus Covid di NTT, Lampung, NTB, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Tengah.
LaNyalla berharap kemajuan tersebut bisa diikuti di daerah lain.
“Sambil kita semua terus mewaspadai perkembangan virus Corona varian Delta yang memiliki transmisi penularan yang lebih cepat, terutama karena varian ini cepat sekali membuat penurunan saturasi oksigen,” ucapnya.
LaNyalla pun mendukung rekomendasi pemerintah yang menyarankan agar pasien Covid berisiko tinggi dirawat di fasilitas isolasi terpusat, khususnya bagi yang tinggal serumah dengan ibu hamil atau orangtua yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
“Karena banyak dilaporkan pasien Covid yang menjalani isolasi mandiri meninggal dunia akibat mengalami perburukan saturasi oksigen. Isolasi terpusat bisa menurunkan risiko kematian, dan pemerintah daerah perlu menyiapkan lokasi serta sarana yang memadai,” kata LaNyalla.(*)
EDITOR : SETYANEGGARA
Saya ucapkan selamat atas keberhasilan ganda putri cabang olahraga bukutangkis Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dalam perolehan medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020. Perjuangan yang luar biasa dan sangat membanggakan. Keberhasilan mereka menjadi obat bagus di tengah pandemi ini.
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah



sex 2024October 15, 2024 at 4:54 am
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/nasional/jumlah-kasus-meningkat-lanyalla-sorot-penanganan-covid-19-di-luar-jawa-bali/ […]