JAKARTA – Pegiat demokrasi dan pakar telematika Roy Suryo menyayangkan adanya aksi penyerangan puluhan preman di acara silaturrahmi Diaspora Indonesia yang diselenggarakan oleh Forum Tanah Air di Grand Kemang Hotel.
Menurutnya, apa yang terjadi merupakan cerminan dari rusaknya demokrasi di Indonesia. Apalagi jika melihat kasus yang berlangsung, para preman yang melakukan perusakan dan teror justru dilepas begitu saja oleh aparat Kepolisian.
“Dibubarkan oleh kelompok yang brutal, kelompok yang benar-benar anarkis, kelompok yang benar-benar tidak demokratis, dan dibiarkan oleh aparat keamanan ini benar-benar jelek sekali bagi kehidupan demokrasi di Republik,” kata Roy dalam keterangannya yang diterima redaksi.
Menurutnya, kegiatan silaturrahmi dan diskusi tersebut sangat menarik. Apalagi yang dibahas adalah kondisi bangsa dan negara kekinian. Ditambah, tokoh-tokoh yang hadir menurut Roy adalah mereka yang cukup memiliki kapasitas dan kapabilitas yang baik.
“Padahal diskusi itu bagus. Diskusi ini membicarakan kondisi negara yang sedang tidak baik-baik saja, tiba-tiba secara brutal dibubarkan oleh kelompok yang sangat tidak gentle ya,” ujarnya.
Alasan mengapa dirinya menyebut kelompok preman tersebut tidak gantle, karena mereka mengamuk dan datang dengan mengenakan masker untuk menutupi wajah mereka.
“Kemudian menurut saya sangat-sangat penakut ya, karena menutupi wajahnya dengan masker ya gitu,” tandasnya.
Ia yakin bahwa para preman tersebut berasal dari satu kelompok dari Aliansi Cinta Tanah Air yang sebelumnya melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang Grand Kemang Hotel lengkap dengan penjagaan dari unsur Polsek Metro Mampang Prapatan.
“Ini buruk bagi iklim demokrasi di Republik Indonesia,” sambungnya. Lantas, Roy Suryo pun mengajak semua tokoh nasional yang ikut dalam Forum Tanah Air tersebut untuk tidak gentar dan lelah dalam menjaga demokrasi di Indonesia.
“Untuk teman-teman, jangan kemudian lelah untuk berjuang. Perjuangan kita belum selesai,” serunya.
Sementara itu, ia juga memohon kepada Prabowo Subianto agar memastikan kasus-kasus seperti yang dialami oleh Forum Tanah Air di Grand Kemang Hotel tersebut tidak terjadi di era kepemimpinannya nanti.
“Dan untuk Presiden terpilih Pak Prabowo Subianto ya, jangan biarkan kehidupan semacam ini masih terus terjadi di Indonesia, atau pemerintah mendatang akan sama saja dengan rezim sekarang,” pungkasnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah



No Responses