Oleh: Ahmad Cholis Hamzah
Serangan ratusan rudal Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) pada hari Selasa tanggal 1 Oktober 2024 ke Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap orang-orang di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan para pemimpin tinggi IRGC, Hamas dan Hizbullah – itu ternyata ada rudal canggih yang digunakan. Para analis militer mengatakan bahwa pasukan Iran (IRGC) sengaja meluncurkan ratusan rudal yang “biasa” saja hanya untuk mengecoh sistim pertahanan udara canggih Israel – Iron Dome, dan setelah itu Iran meluncurkan rudal canggingnya yaitu peluru kendali Hipersonik Fatah yang mampu menerobos sistim pertahanan udara Israel. Rudal Hipersonik itu dikabarkan berhasil meluluh lantakan target militer di ibukota Israel Tel Aviv.
Rudal Hipersonik itu merupakan penemuan jenis senjata baru lebih mengerikan, diciptakan Rusia dan China. Amerika Serikat saat ini masih ketinggalan dalam perlombaan membuat senjata hipersonik ini. Lalu mengerikannya dalam hal apa? Coba kita lihat apa senjata hipersonik ini. Rudal hipersonik akan memainkan peran besar dalam kebijakan luar negeri di tahun-tahun mendatang, karena pilar inti geopolitik seperti geografi dan kekuatan teknologi dapat dirusak oleh rudal hipersonik. Dan memaksa penilaian ulang global tentang gagasan tradisional pencegahan senjata pemusnah masal ini.
Sebelumnya kita perlu tahu perbedaan rudal dengan kecepatan subsonik, supersonik, dan hipersonik.
Rudal subsonik lebih lambat dari kecepatan suara. Rudal paling terkenal termasuk dalam kategori ini, seperti rudal jelajah Tomahawk AS, Exocet Prancis, dan Nirbhay India. Rudal subsonik bergerak dengan kecepatan sekitar Mach-0,9 (705 mph). Rudal ini lebih mudah dicegat, tetapi mereka masih memainkan peran besar di medan perang modern. Tidak hanya mereka secara substansial lebih murah untuk diproduksi karena tantangan teknologi telah diatasi dan dikuasai, tetapi rudal ini memberikan lapisan tambahan nilai strategis karena kecepatannya yang rendah dan ukurannya yang kecil. Setelah rudal subsonik diluncurkan, ia dapat berkeliaran di dekat target yang dimaksudkan, sebagai akibat dari efisiensi bahan bakarnya. Ini, dikombinasikan dengan kecepatan yang relatif rendah. Memberi para pembuat keputusan militer senior cukup memiliki ruang waktu untuk memutuskan.
Sementara sebuah rudal supersonik, mempunyai kecepatan suara (Mach 1) tetapi tidak lebih cepat dari Mach-3. Sebagian besar rudal supersonik bergerak dengan kecepatan antara Mach-2 dan Mach-3, yang mencapai 2.300 mph. Rudal supersonik yang paling terkenal adalah BrahMos India/Rusia, saat ini merupakan rudal supersonik operasional tercepat yang mampu kecepatan sekitar 2.100-2.300 mph.
Sedangkan rudal hipersonik, kecepatannya melebihi Mach-5 (3.800 mph) dan lima kali lebih cepat dari kecepatan suara (3.836 mph), yang sekitar 1 mil/detik.. Saat ini, tidak ada sistem pertahanan operasional yang dapat melawan penggunaan senjata strategis ini. Akibatnya, banyak kekuatan dunia, termasuk AS, Rusia, India, dan China, sedang berlomba membuat rudal hipersonik. Beberapa rudal, seperti rudal balistik seperti Kinzhal Rusia diduga mampu mencapai kecepatan Mach 10 (7.672 mph) dan jarak hingga 1.200 mil.
Kecepatan rudal hipersonik 1 mil per detik ini sama dengan 1,7 km per detik. Biasanya, kita menghitung detik itu dengan satu ketukan saja di meja, jadi bayangkan dalam satu ketukan rudal ini langsung melesat ke sasaran yang jaraknya 1,7 km. Karena itu Presiden Rusia Vladimir Putin, pernah mengatakan bahwa rudal hipersonik Rusia bisa mencapai target ke negara lain dalam hitungan menit.
Ada lagi yang disebut sebagai kendaraan peluncur hipersonik. Jenis rudal hipersonik ini menggunakan kendaraan masuk kembali ke atmosfir bumi. Awalnya, rudal diluncurkan ke luar angkasa pada lintasan melengkung, di mana hulu ledak dilepaskan dan jatuh ke atmosfer pada kecepatan hipersonik dengan hulu ledak melekat pada kendaraan yang meluncur kembali atmosfer, dan melalui bentuk aerodinamisnya dapat melewati gelombang kejut yang dihasilkan oleh dorongan sendiri karena melampaui kecepatan suara, serta memberikan kecepatan yang cukup untuk mengatasi sistem pertahanan rudal yang ada. Kendaraan itu berselancar di atmosfer antara 40-100 km di ketinggian dan mencapai tujuannya dengan memanfaatkan kekuatan aerodinamis.
Dimana letak kengeriannya? Seperti diketahui sekarang ini, satu rudal dapat memuat hulu ledak nuklir 3-4. Bayangkan kalau ribuan rudal nuklir hipersonik diluncurkan ke negara lawan. Padahal satu bom nuklir itu daya ledaknnya puluhan kali bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima Jepang bulan Agustus 1945.
Semoga tidak akan pernah terjadi perang nuklir di dunia ini.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila



No Responses