JAKARTA – Tinggal hitungan hari Prabowo Subianto akan dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia yang ke-8. Sudah saatnya Prabowo sebagai Presiden harus menguatkan pertahanan negara demi menjaga teritorial Indonesia dan menguatkan ketahanan pangan di republik ini, serta memajukan perekonomian anak bangsa yang lagi merosot. Mengingat situasi nasional dan internasional ke depan sangat mengkhawatirkan.
“Saya berharap sebaiknya Prabowo meningkatkan kewaspadaan tentang kondisi ekonomi dan ketahanan pangan serta pertahanan negara. Dimana saat ini kondisi internasional sepertinya tidak dalam keadaan yang baik baik saja. Dan, tak dapat menjamin pada kedamaian dunia (perang dunia ke-3),” ujar Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Kamis (10/10/2024).
Menurutnya, pada HUT TNI yang baru lalu, masyarakat terlihat antusias melihat dan menyaksikan parade dan atraksi ketangguhan tentara tentara kita. “Saya bangga melihat bagimana TNI mengajak rakyat untuk melihat dan sekaligus ikut menikmati HUT TNI, semoga esok TNI bersama rakyat akan menjadi trend dimasa mendatang dan semboyan kalau TNI dari rakyat untuk rakyat dan bersama rakyat dapat terwujud dengan baik,” tuturnya.
Dikatakan Habib Umar, presiden terpilih Prabowo yang akan segera dilantik tetap harus waspada dan hati hati. Pasalnya, orang yang mendampinginya bisa menjadi duri dalam daging karena banyaknya masalah dan persoalan yang akan ditimbulkan dari wakilnya tersebut.
“Karena bukan tidak mungkin wakilnya (Gibran) bisa menjadi penghalang dalam keharmonisan menata negara kedepan. Maka perlu oleh para wakil rakyat (DPR dan MPR) untuk menganti wakilnya karena sudah masuk arena hukum yaitu perbuatan tercela, jika hal tersebut dapat dibuktikan,” jelas Habib Umar.
Lebih jauh Habib Umar mengatakan, jika hal tersebut dibiarkan tentunya akan menghambat dan menganggu kinerja Pak Prabowo serta jajaran kabinetnya. “Semoga Pak Prabowo dapat mengatasi serta dapat segera mencabut duri tersebut,” tegasnya.
Selanjutnya Habib Umar menjelaskan, sebaiknya Presiden terpilih Prabowo segera memulai program kerjanya dengan fokus pada soal pangan dan pertanian, sehingga dapat mengembalikan Indonesia sebagai negara agraris. Dan, menciptakan peluang kerja serta menghapus kemiskinan.
“Setop program infrastruktur yang kurang penting. Dan, saya mengingatkan kembali agar tanah tanah negara atau ulayat agar tidak dapat dimiliki oleh cukong-cukong yang ingin menguasai dan menguatkan posisinya dalam mengatur negara. Semoga izin bagi kepemilikan tanah yang diberi 190 tahun (2 Abad) untuk mengolah tanah Indonesia dicabut dan dibatalkan karena sangat membahayakan negara kedepan,” katanya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah



No Responses