Blue Arrow Strategy: Membangun Kembali Martabat Bangsa

Blue Arrow Strategy: Membangun Kembali Martabat Bangsa
Ilustrasi: Relief perahu di Candi Borobudhur, menggambarkan nusantara adalah bangsa pelaut besar

Oleh: Ery Masruri

Runtuhlah Martabat Bangsa. Miras, Narkoba, wanita bebas dijajakan untuk siapa saja. Klitih mengancam nyawa. LGBT mengancam anak anak belia.Korupsi di mana mana. Indonesia semakin tidak berbudaya. Salah Siapa?

“Masak Indonesia separah itu? Saya tidak percaya!”

Pasti ada orang yang berpikir demikian. Bahkan banyak. Termasuk anda? Jika iya, maka anda temasuk orang yang turut meruntuhkan martabat bangsa.

“Kok?”

Ya..karena Martabat Bangsa adalah akumulasi kepedulian warganya. Maka warga yang tidak peduli berarti dia sedang merobohkan martabat bangsa sendiri. Walaupun secara personal dia berlaku baik; tidak mabuk, tidak zina,tidak merampok, tidak nglitih. Tapi kebaikan individual seperti itu tidak cukup berguna dalam kehidupan sosial, karena tidak fungsional.Tidak menimbulkan impac kebaikan dalam kehidupan.

Kecuali jika anda menganjurkan keluarga, tetangga, teman dan setiap orang disekitar untuk mengikuti jejak anda.

Ingat, Islam adalah agama fungsional sosial. Artinya keberislaman anda baru bener jika anda berfungsi secara sosial;

“Illalladzîna âmanû wa ‘amilush-shâliḫâti wa tawâshau bil-ḫaqqi wa tawâshau bish-shabr (kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran)”.

Demikian maka, bila keyakinan individual (iman) anda tidak berfungsi secara sosial, derajat kemanusiaan andapun jatuh ;

“..Tsumma radadnâhu asfala sâfilîn/kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah rendahnya.”,
karena cara bersosialnya anda tidak ubahnya seperti hewan, bahkan lebih rendah lagi. karena alat alat kecerdasan sosial sama sekali tidak anda difungsikan.

“..Mereka memiliki hati yang tidak mereka pergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan memiliki mata yang tidak mereka pergunakan untuk melihat (ayat-ayat Allah), serta memiliki telinga yang tidak mereka pergunakan untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.”

Kembali pada persoalan utama, Martabat Bangsa. Jika anda merasa Indonesia baik baik saja, berarti anda tidak mengetahui masalah serius yang sedang mengancam bangsa. Padahal masalah Narkoba, miras, penjaja wanita, klitih, Pembnuhan, peekosaan, kolusi, korupsi sangat jelas terpampang, di jalan jalan, di gang – gang, do kota, di desa dan di laman sosial media.

Jadi; jika anda tidak mengetahui, itu karena anda tidak peduli ! Atau anda hanya pura – pura tidak mengatahui? itu lebih jahat lagi !

Apalagi jika anda guru.
Apalagi jika anda guru ngaji,
Alalagi jika anda haji,
Apalagi jika anda santri,
Apalagi jika anda kyai,
Apalagi jika anda polisi,
Apalagi jika anda bupati,
Apalgi jika anda punya kuasa legislasi,
Apalagi jika anda.’kanjeng gusti’,

Sungguh terlalu. Karena dengan status itu, anda adalah warga istimewa dari negara Indonesia

Jadi, anda tidak boleh tidak mengetahui. Apalagi pura pura tidak mengetahui.

Anda, saya, kita, harus peduli dan mengfungsikan diri. Martabat Bangsa Indonesia harus ditegakkan kembali.

Bersama bersinergi memberantas semua laku nista yang melanggar martabat bangsa, hingga Indonesia benar – benar Istimewa; tanpa Korupsi,Judi, Miras, Narkoba dan Zina.

Bismillah..InsyaaAlloh bisa!

Kalasan, 20 Okt 2024.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K