Oleh : Salamuddin Daeng
Minggu minggu pertama Pemerintahan Prabowo Gibran memperlihatkan suatu gebrakan besar dalam mengatasi penyebab impor pangan, yakni memberantas korupsi impor pangan. Boleh jadi ini adalah suatu peringatan kepada semua pihak agar jangan bermain main dengan impor pangan. Ini telah dimulai dengan menangkap orang yang pernah menjadi kepala impor pangan atau pembuat kebijakannya yakni Mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong.
Jelas Presiden Prabowo mengatakan bahwa akan memantapkan swasembada pangan dan energi. Pernyataan dan keinginan Presiden harus menjadi perhatian besar semua elemen negara dan pemerintahan.
Swasebada pangan dan energi di Indonesia makin sulit karena banyak yang tergila gila dengan impor, dan banyak pejabat yang mau menjadi antek para importir atau banyak yang sudah menikmati kenyamanan dapat sogokan impor pangan.
Sebagai mana disebutkan media Presiden Prabowo Subianto telah sangat vokal tentang komitmennya untuk mencapai kemandirian pangan dan energi bagi Indonesia. Ia telah menetapkan tujuan ambisius untuk menjadikan Indonesia mandiri dalam produksi pangan dalam waktu 4-5 tahun dan bertujuan untuk mengubah negara ini menjadi pusat pangan global. Prabowo juga menekankan pentingnya kemandirian energi, dengan memanfaatkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah seperti minyak kelapa sawit, tebu, dan energi panas bumi.
Jadi jelas dalam pemerintahan Prabowo ini para pemain pangan sebaiknya mengubah orientasinya pada pangan lokal, merancang kebijakannya, merancang programnya, dan mebuat terobosan ke dalam terlait optimalisasi pangan lokal. Selama ini yang kaya dari impor pangan sebaiknya berhenti menumpuk kekayaan dengan impor pangan apalagi itu dilakukan secara curang. Bisnis pangan lokal masih bisa menghasilkan uang dan keuntungan dari pada impor pangan ujung nya masuk bui.
Demikian juga dengan pemain impor energi yang selama ini kaya dengan sekejap dengan impor avtur, solar, premium dan LPG, agar juga berhati hati. Swasembada energi telah menjadi fokus pemerintahan ini dan akan sekuat tenaga mengatasi carut marut energi nasional terutama impor BBM. Jika pelaku impor BBM tidak segera melakukan langkah langkah, nasibnya bisa ketularan Tom Lembong. kita tunggu saja perkembangannya.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila

Jokowi Dan Polisi Potret Gagalnya Reformasi

Off The Record

Novel “Imperium Tiga Samudra” (10) – Perang Para Dewa



No Responses