Oleh : Muhammad Said Didu
Alasan penetapan tersangka oleh Kejaksaan Agung :
1) impor dilakukan saat gula surplus/melebihi kuota dan tdk lewat rapat koordinasi kementerian. Sanggahan : jumlah impor yg diizikan tsb jauh di bawah angka impor 2015-2016. Pelaksanaan impor tidak diperlukan rapat koordinasi
2) impor gula harusnya dilakukan oleh BUMN tapi diberikan ke swasta.
Sanggahan : impor yg harus ke BUMN adalah gula konsumsi, gula rafinasi harus ke Industri.
3) kerugian negara krn harusnya untung dinikmati oleh BUMN.
Sanggahan :
Sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi bahwa jumlah kerugian negara harus ril, bukan asumsi.
Jika ketiga alasan Kejaksaan tersebut digunakan maka sukit dibantah bahwa penetapan Thomas Lembong sebagai tersangka adalah politis dan tebang pilih karena 6 (enam) Mendag selama pemerintahan Jokowi melakukan impor berbagai komoditas jauh lebih besar dari yg dilakukan oleh Thomas Lembong dg data sbb :
Mendag Rezim Jokowi
1) Rachmat Gobel (10 bulan, Okt 2014 – Agus 2015)
2) Tom Lembong (11 bulan : Agus 2015 – 27 Juli 2016)
3) Enggartiasto Lukita (15 bulan : Juli 2016 – Okt 2019)
4) Agus Suparmanto (13 bulan, Okt 2019 – Des 2020)
5) Muhammad Luthfi (16 bulan, Des 2020 – Juni 2022)
6) Zulkifli Hasan (28 bulan, Juni 2022 – Oktober 2024)
Volume Impor gula, beras, garam, dan bawang putih selama 2014 – 2024 sbb :
1) Impor gula 2014 -2024 : 44,43 juta ton, dengan rincaian :
2014 : 2,93 jt ton
2015 : 2,88 jt ton
2016 : 4,75 jt ton
2017 : 4,48 jt ton
2018 : 5,03 jt ton
2019 : 4,09 jt ton
2020 : 5,54 jt ton
2021 : 5,48 jt ton
2022 : 6,00 jt ton
2023 : 5,07 jt ton
2024 : 3,66 jt ton (sd September)
2) Impor beras, 2014-2014 : 13,29 juta ton, dengan rincian :
2014 : 0,84 jt ton
2015 : 0,86 jt ton
2016 : 1,28 jt ton
2017 : 0,31 jt ton
2018 : 2,25 jt ton
2019 : 0,44 jt ton
2020 : 0,36 jt ton
2021 : 0,41 jt ton
2022 : 0,43 jt ton
2023 : 3,06 jt ton
2024 : 3,05 jt ton (sampai Agustus)
3) Impor Garam Industri 2014-2014 : 27,56 juta ton, rincian :
2014 : 2,16 jt ton
2015 : 1,86 jt ton
2016 : 2,14 jt ton
2017 : 2,55 jt ton
2018 : 2,84 jt ton
2019 : 2,60 jt ton
2020 : 2,61 jt ton
2021 : 2,83 jt ton
2022 : 2,76 jt ton
2023 : 2,81 jt ton
2924 : 2,40 jt ton
4) Impor Bawang Putih 2014-2024 : 5,64 juta ton, rincian :
2014 : 0,49 jt ton
2015 : 0,48 jt ton
2016 : 0,44 jt ton
2017 : 0,55 jt ton
2018 : 0,58 jt ton
2019 : 0,47 jt ton
2020 : 0,55 jt ton
2021 : 0,60 jt ton
2022 : 0,57 jt ton
2023 : 0,56 jt ton
2024 : 0,35 jt ton (sampai September)
Dari data tersebut terlihat bahwa Menteri lain yg melakukan impor jauh lebih besar dibandingkan dg Impor yg dilakukan oleh Thomas Lembong. Masa jabatan Mendag terlama dan Impor terbesar adalah Mendag Zulkifli Hasan
Ini belum termasuk impor komoditas lain yg impornya melalui mekanisme kuota, seperti kedele, daging, bawang putih dll.
Semoga dibawah Pemerintahan Prabowo, Kejaksaan Agung melakukan penegakan hukum secara benar dan murni penegakan hukum.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah

Pak Harto Diantara Fakta Dan Fitnah

Surat Rahasia Bank Dunia: “Indonesia Dilarang Membangun Kilang Minyak Sendiri”



No Responses