Korea Utara ‘menolak’ tanggapan kepala PBB atas peluncuran rudal balistik antarbenua

Korea Utara ‘menolak’ tanggapan kepala PBB atas peluncuran rudal balistik antarbenua

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan Antonio Guterres ‘tidak boleh kehilangan netralitas’

ANKARA – Korea Utara pada hari Sabtu “menolak” kritik Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres atas peluncuran rudal balistik antarbenua Pyongyang baru-baru ini.

“Saya menyatakan ketidakpuasan saya yang kuat dan dengan tegas menolak sikap tidak adil dan berprasangka buruk dari sekretaris jenderal PBB yang mempermasalahkan pelaksanaan hak DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) yang adil untuk membela diri,” kata Kim Yo Jong, seorang pejabat senior dan saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah.

Pada hari Kamis, Guterres “dengan keras” mengutuk peluncuran rudal balistik jarak jauh Korea Utara, dengan mengatakan bahwa aktivitas rudal Pyongyang yang berulang merupakan “pelanggaran yang jelas” terhadap resolusi Dewan Keamanan.

“Dia (Guterres) secara konsisten menyerukan de-eskalasi, implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan yang relevan, lingkungan yang kondusif untuk dialog, dan dimulainya kembali perundingan,” kata seorang juru bicara PBB.

Menanggapi kecaman tersebut, Kim mengatakan bahwa kepala PBB “tidak boleh kehilangan netralitas dalam memenuhi tugas pentingnya.”

“DPRK tidak akan pernah menoleransi segala upaya untuk mengancam lingkungan keamanan negara,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengkritik AS dan negara-negara lain karena mengadakan pertemuan Dewan Keamanan PBB minggu depan untuk membahas peluncuran rudal balistik Pyongyang. “Kami akan lebih meningkatkan upaya praktis untuk menahan ancaman militer dari pasukan musuh dan menjaga keseimbangan kekuatan di kawasan tersebut,” katanya.

Pada hari Jumat, Korea Utara mengatakan telah menembakkan “versi pamungkas” dari rudal balistik antarbenua (ICBM), Hwasongpho-19.

Sebagai tanggapan, Seoul menjatuhkan sanksi kepada empat entitas Korea Utara dan 11 individu, termasuk diplomat yang bermarkas di Tiongkok, Choe Chol-min, atas perannya dalam pengadaan komponen rudal balistik dan barang-barang lain yang memiliki fungsi ganda.

Pada hari Jumat, Korea Selatan dan AS juga mengadakan latihan gabungan untuk serangan pesawat tanpa awak untuk pertama kalinya.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K