Oleh: Peter F Gontha
Angin yang berembus dari bursa hari ini membawa kabar yang menyesakkan. Pasar modal terperosok ke dalam jurang ketidakpastian, jatuh lebih dari 6.1% hingga perdagangan harus dihentikan. Seolah-olah lonceng darurat telah dibunyikan, memberi peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak beres, sesuatu yang menggetarkan kepercayaan para investor, baik dalam maupun luar negeri.
Modal asing tak lagi menemukan alasan untuk bertahan. Mereka pergi, perlahan tapi pasti, membawa serta harapan yang dulu pernah mereka titipkan pada negeri ini. Indonesia, yang pernah bersinar sebagai bintang di antara negara berkembang, kini tampak redup di mata mereka. Ada keraguan, ada ketakutan, ada tanda tanya besar yang menggantung di udara: Masih amankah berinvestasi di negeri ini? Masih adakah harapan di balik ketidakpastian ini?
Dan yang lebih menyakitkan—Indonesia BEJ Index jatuh, padahal semua indeks pasar modal di luar negeri sedang naik! Dunia melangkah maju, tapi kita justru tertinggal. Apa yang salah? Mengapa justru kita yang terpuruk, sementara yang lain bergerak naik?
Oh para pemimpin negeri, tidakkah kalian melihat? Tidakkah kalian mendengar langkah-langkah para investor yang meninggalkan tanah ini dengan penuh keraguan? Ini bukan sekadar angka yang turun di layar bursa, ini adalah kepercayaan yang terkikis, keyakinan yang memudar.
Tolong, berantaslah korupsi! Hilangkan mereka yang bermasalah dari pemerintahanmu! Jangan biarkan kepentingan segelintir orang merusak masa depan bangsa. Negeri ini terlalu berharga untuk terus dikhianati oleh mereka yang hanya tahu memperkaya diri.
Dan satu hal lagi—jauhkanlah politik dari ekonomi korporasi! Ya, aku tahu, keduanya selalu berkelindan, tak mungkin sepenuhnya terpisah. Tapi jangan biarkan keputusan-keputusan ekonomi ditunggangi kepentingan politik sesaat. Kita butuh kebijakan yang memberi kepastian, bukan permainan yang hanya menguntungkan segelintir elite!
Indonesia, bangkitlah! Sebelum semuanya terlambat. Sebelum kepercayaan benar-benar habis. Sebelum negeri ini kehilangan jati dirinya. Sebelum kita menjadi negara GAGAL!
Peter F Gontha
18 Maret 2025
EDITOR: REYNA
Related Posts

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah

Pak Harto Diantara Fakta Dan Fitnah

Surat Rahasia Bank Dunia: “Indonesia Dilarang Membangun Kilang Minyak Sendiri”

Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Mengaku Ditekan 2 Tokoh (PY) dan (HR) Untuk Memperhatikan Perusahaan Riza Chalid

Prabowo Melawan Akal Sehat atas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi dan Kereta Cepat Whoosh

Pangan, Energi dan Air

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent



No Responses