Mr. Presiden Jangan Datang Ke Chicago!

Mr. Presiden Jangan Datang Ke Chicago!

Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mungkin sudah pusing melihat kondisi tingkat kriminal seperti pembunuhan, perampokan, gelandangan, imigran illegal di berbagai kota di Amerika Serikat yang dianggap sangat mengganggu keamanan, maka sebagai orang yang berlatar belakang pengusaha -bukan politisi, dia –“tidak strantan” – bahasa Jawa yang artinyas tidak sabar untuk segera menangani situasi seperti itu dengan mengerahkan National Guard atau Garda Nasional yang merupakan pasukan militer berbasis negara bagian yang menjadi bagian dari komponen cadangan militer AS dari Angkatan Darat AS dan Angkatan Udara AS ketika diaktifkan untuk misi federal/pemerintah pusat.

Keputusan Trump mengirim tentara itu dikecam banyak pihak karena sebagai negara demokrasi ada pemisahan tugas militer dan polisi. Tentara/militer bertugas dibidang pertahanan negara sedangkan polisi untuk keamanan sipil. Mengerahkan tentara dengan mengganti peran polisi menangani tindakan krimnal dianggap melanggar peraturan negara dan dituduh sebagai seorang diktator bukan presiden.

Perlawanan sipil itu mengemuka ketika Gubernur JB Pritzker bersumpah pada hari Senin tanggal 25 Agustus 2025 untuk menghentikan Presiden Donald Trump mengerahkan Garda Nasional ke Chicago, menolak janji terbaru Trump untuk memerangi kejahatan sebagai kedok untuk penjangkauan federal/pemerintah pusat yang tidak konstitusional karena mencampuri urusan Negara Bagian.
Atas perintah Donald Trump, pejabat militer AS telah bekerja selama berminggu-minggu untuk mengerahkan ribuan pasukan Garda Nasional ke Chicago, menurut sebuah laporan dari Washington Post yang kemudian dikonfirmasi oleh outlet berita lain.

“Saya membunyikan alarm,” kata Pritzker. “Donald Trump ingin menggunakan militer AS untuk menduduki kota AS, menghukum para pembangkangnya agar mendapat nilai politis.” “Tuan Presiden, jangan datang ke Chicago,” kata Pritzker. “Kamu tidak diinginkan di sini atau dibutuhkan di sini.”Jika presiden mengerahkan Garda Nasional di Chicago, penduduk menghadapi “masa yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sulit,” kata Pritzker, mendesak warga untuk memprotes secara damai.

“Kami akan melihat pemerintahan Trump di pengadilan,” kata Pritzker. “Negara bagian Illinois siap untuk melawan pengerahan militer ini dengan setiap alat damai yang kami miliki.”Pritzker tidak menawarkan secara spesifik tentang bagaimana Illinois akan menghentikan pengerahan jika diperintahkan oleh presiden. “Kami percaya Anda tidak menyelesaikan kejahatan dengan mengirim militer,” kata Walikota Brandon Johnson.

Pritzker dan Johnson berbicara di salah satu lokasi paling indah di pusat kota Chicago: River Point Park, menghadap ke Wolf Point, pertemuan cabang Utara, Selatan dan Utama Sungai Chicago. Lantai atas dan menara Menara Trump terlihat di kejauhan – tetapi bukan tanda yang menghiasi gedung dengan nama presiden.

Ancaman pengerahan Garda Nasional adalah “langkah berbahaya menuju otoritarianisme yang menempatkan komunitas kita dalam risiko,” kata Raoul.

“Setiap upaya untuk mengintimidasi orang-orang kami agar tidak dapat menjalani hidup mereka, itu adalah contoh klasik terorisme, dan kami tidak akan membungkuk, mematahkan atau tunduk pada jenis tirani itu,” kata Johnson.

Bahkan ketika Pritzker mengecam Trump sebagai “calon diktator”, gubernur mengakui bahwa kemampuannya untuk menghentikan presiden dari federalisasi Garda Nasional Illinois dan mengerahkan mereka ke Chicago terbatas. Pritzker memperingatkan gubernur Partai Republik untuk tidak mengizinkan presiden memfederalisasi Garda Nasional negara bagian mereka dan mengirim mereka ke Chicago.

Pritzker juga secara langsung berbicara kepada pejabat federal yang melaksanakan perintah presiden, mengatakan mereka telah “meninggalkan sumpah mereka terhadap Konstitusi untuk melayani keinginan kecil seorang pria kecil yang arogan.”

“Kepada setiap pejabat federal yang akan datang ke Chicago dan mencoba menghasut orang-orang saya ke dalam kekerasan sebagai dalih untuk sesuatu yang lebih gelap dan lebih berbahaya, kami menonton, dan kami catat nama anda,” kata Pritzker. “Jika Anda menyakiti rakyat saya, tidak ada yang akan menghentikan saya – bukan waktu atau keadaan politik – untuk memastikan bahwa Anda menghadapi keadilan di bawah supremasi hukum konstitusional kami.”

Jika Trump memenuhi serangkaian ancaman terbaru terhadap Chicago dan para pemimpinnya, Chicago akan bergabung dengan Los Angeles dan Washington, DC, dan menjadi kota Amerika ketiga yang diduduki oleh pasukan federal yang dikerahkan atas keberatan para pemimpin lokal. Ketiga kota itu dipimpin oleh walikota Demokrat yang berkulit hitam dan menolak untuk membantu melaksanakan tujuan Trump untuk menerapkan “operasi deportasi domestik terbesar dalam sejarah Amerika.”

Chicago dan Los Angeles juga memproklamirkan diri sebagai kota suaka dan telah menolak tuntutan dari pejabat federal agar penegak hukum setempat membantu agen federal mendeportasi imigran gelap. Trump memerintahkan Departemen Kepolisian Metropolitan di Washington, DC, untuk bekerja sama dengan petugas Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai ketika pemerintah federal mengambil kendali atas departemen tersebut.

Chicago merupakan “Blue State” atau negara bagian yang dikuasai partai Demokrat dan para pejabatnya menuduh Trump melakukan manuver politik untuk mendiskreditkan Demokrat.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K