Aktivis pro-Palestina mengecam kekerasan yang dilakukan polisi Jerman

Aktivis pro-Palestina mengecam kekerasan yang dilakukan polisi Jerman

‘Ini Jerman, jantungnya Eropa… mereka memukuli kami dengan kejam di depan parlemen,’ kata Yasemin Acar

BERLIN – Polisi Jerman pada Jumat menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai pro-Palestina di Berlin, kata seorang aktivis.

“Ini Jerman, jantung Eropa,” Yasemin Acar, yang dipukuli polisi, mengatakan kepada Anadolu.

“…Mereka memukuli kami dengan kejam di depan parlemen, menangkap kami, dan kami dirawat di rumah sakit,” katanya.

Acar dibebaskan setelah identifikasi dan dirawat di rumah sakit karena cedera di lengannya.

Tidak jelas apakah lengannya akan digips, tapi dia mengatakan dia berusaha untuk menjadi lebih baik.

Polisi di Berlin membubarkan kamp Dukungan untuk Gaza di sebelah Kantor Kanselir dan di seberang Bundestag. Banyak orang ditahan dalam konfrontasi kekerasan tersebut.

Berbicara tentang insiden tersebut, dia mengatakan dia mencapai lokasi aksi duduk setelah seseorang memberitahunya melalui telepon bahwa para pengunjuk rasa diminta untuk pergi.

“Begitu saya sampai di sana, polisi sudah melihat (saya). Kami mulai mengangkat slogan-slogan. Ketika saya mengatakan: ‘Kemerdekaan untuk Palestina,’ polisi menuding saya.

“Kemudian 10-15 polisi datang, semuanya laki-laki. Mereka menarik kepala saya dan salah satu dari mereka memukul hidung saya.

“Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak bisa bernapas. Namun mereka tidak mendengarkan dan meminta saya untuk ‘diam’.

“Jadi hak asasi manusia, dan menjadi perempuan tidak ada nilainya lagi.”

Dalam penahanan, katanya, mereka dibawa ke area mirip kantor yang didirikan di dekatnya.

“Mereka berkata: ‘Kami akan memenjarakanmu.’ Saya protes karena saya tahu hak saya. Karena saya meninggikan suara, mereka mencoba membungkam saya setelah itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia ditahan di sana selama beberapa menit.

Berbicara tentang meningkatnya kekerasan di Jerman, dia berkata: “Tentu saja, kami turun ke jalan untuk Palestina, tapi kami juga turun ke jalan melawan penindasan di Jerman saat ini, karena penindasannya begitu besar.”

“Saya bertanya-tanya apakah lain kali kita mengadakan sesuatu seperti kamp lagi, apakah mereka akan mengeluarkan senjatanya dan mencoba menembak kita? Kami hidup dalam ketakutan akan hal itu,” katanya, sambil menambahkan bahwa dia akan mengajukan tuntutan pidana terhadap polisi.

EDITOR: REYNA

SUMBER: ANADOLU AGENCY

Last Day Views: 26,55 K