Asia Tengah beralih ke energi nuklir untuk kemandirian dan pertumbuhan

Asia Tengah beralih ke energi nuklir untuk kemandirian dan pertumbuhan

ASTANA KAZAKHSTAN – Kazakhstan, Uzbekistan, Kirgistan merangkul tenaga nuklir untuk dorongan ekonomi di tengah populasi yang terus bertambah

Asia Tengah beralih ke energi nuklir untuk kemandirian dan pertumbuhan. Negara-negara Asia Tengah Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kirgistan beralih ke energi nuklir untuk mencapai kemandirian energi, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi polusi lingkungan.

Dalam beberapa tahun terakhir, energi nuklir telah menjadi topik utama di negara-negara ini, yang populasinya terus bertambah. Kazakhstan dan Uzbekistan, dua negara dengan perkembangan tercepat di kawasan tersebut, membuat keputusan konkret untuk memajukan pengembangan energi nuklir.

Uzbekistan telah mengambil langkah-langkah untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir berkapasitas rendah sementara Kazakhstan akan mengadakan referendum hari Minggu ini untuk memungkinkan publik memutuskan apakah pembangkit listrik tenaga nuklir berkapasitas penuh harus dibangun.

Menurut New Nuclear Watch Institute (NNWI), cadangan uranium Asia Tengah yang besar, bahan baku utama untuk produksi energi nuklir, membuat pengembangan nuklir di kawasan tersebut semakin menarik.

Bagi Kazakhstan, ekonomi terdepan di kawasan tersebut, pembangkit listrik tenaga nuklir dipandang sebagai ‘satu-satunya solusi’ untuk mengamankan kebutuhan energi masa depan negara tersebut.

Negara tersebut, yang bertujuan untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060, saat ini menghasilkan 70% listriknya dari pembangkit listrik bertenaga batu bara, yang membuat peralihan ke energi nuklir menjadi semakin penting.

Baurjan Ibrayev, ketua Dewan Penasihat Asia Tengah NNWI, mengatakan kepada Anadolu bahwa Uzbekistan telah menandatangani perjanjian untuk membangun unit nuklir, dan Kirgistan telah menandatangani deklarasi niat untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir.

Ibrayev mencatat bahwa semua negara tetangga Kazakhstan telah memiliki energi nuklir atau berencana untuk mengembangkannya.

Ia menekankan bahwa Kazakhstan berada dalam posisi yang lebih kuat untuk memproduksi energi nuklir dibandingkan dengan negara-negara tetangganya, mengingat bahwa negara tersebut merupakan pengekspor uranium mentah terbesar di dunia dan memiliki pusat nuklir nasional serta lembaga fisika nuklir, dengan kapasitas untuk melatih tenaga kerja yang berkualifikasi baik di bidang tersebut.

Pembangkit listrik tenaga nuklir penting bagi Kazakhstan

Aldiyar Toktarov, kepala Persatuan Pengembangan Industri Nuklir Kazakhstan, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama negara-negara Asia Tengah beralih ke energi nuklir adalah untuk memastikan kemandirian energi.

“Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir sangat penting bagi Kazakhstan,” kata Toktarov.

“Saat ini kami menghadapi kekurangan listrik karena meningkatnya konsumsi, dan pembangkit listrik termal kami sudah tua,” tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa energi nuklir telah menjadi tren global dan menyatakan harapan bahwa referendum hari Minggu ini tentang pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir akan membuahkan hasil yang positif.

“Ini akan memungkinkan kami untuk bergabung dengan jajaran negara-negara yang mengembangkan energi nuklir,” tambahnya.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K