Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan
Efek konflik internal China 1947-49 bagi Indonesia dan sesudahnya
1. 1947-49.
Internal China bergolak rebut kuasa antara Komintang pimpinan Chiang Kai Sek vs Ku Chantang pimp Mo Tse Tung.
Polarisasi itu bergema di warung2 China di kampung2 di Jakarta. Yang Ku Chan Tang pasang potret Mo Tse Tung depan warung, yang Komintang pajang potret Chiang Kai Sek.
Bagaimana dengan media? Koran Keng Po non komunis tapi juga bukan Ko Min Tang. Seleranya lebih intelek, apalagi Star Weekly, majalahnya. Keberpihakan koran Sin Po pada Ku Chan Tang terlalu jelas
Pertikaian Mo Tse Tung vs Chiang Kai Sek melahirkan lagu di kalangan anak Betawi:
Mau Tse Tung Chiang Kai Sek
Gue pentung
Elu pengek
Mao Tse Tung
Kuchantang
Injek puntung
Elu pincang
2. 1963-65.
Film Tiongkok gusur Hollywood, jarang bioskop yang mau putar, akhirnya tak beredar. Kita kalau mau nonton terpaksa memilih film Rusia atau Tiongkok. Film Bollywood sejak 1962 tak beredar.
Buat saya mending film Rusia, tema bervariasi. Film Rusia yang box office di jaman ini The cranes are flying yang bintangnya Tatyana Samoilova ditaksir Bung Karno.
Saya pernah nonton film Tiongkok, seperti biasa temanya hajar Nekolim. Nekolim ditampilkan bodoh, perut buncit. Saya mikir keras, kok tokoh nekolimnya pake kacamata item terus.
Rupanya yang jadi nekolim China, supaya tak gampang ketauan dikacamatain. Ending film, nekolim di-dikejar2 oleh orang China kampung dan nekolim nyemplung di got.
Dikabarkan Bung Karno sakit dan berobat sama sinshe di RRC. Sembuh. Nama sinshe berkibar. Sinshe2 ke Jakarta jadi tamu Negara.
Turun di airport Kemayoran pada bekacamata item. Pas duduk mereka bejejeran sembari angkat kaki. Walau yg dengkulnya sudah letoy dibantu angkat kaki sama temannya. Supaya keren.
3. Jaman reformasi.
Saya heran, yang suruh mundur pak Harto ‘kan Menlu USA Medelin Albright via telpon, kok yang kemudian joget2 China. Nengok kesana kemari semua projek China. Jalan layang jalan buntung, semua China.
Pembesar Indonesia pada mundar mandir ke China, tokoh partai juga, malah ada partai yang kirim aktivisnya untuk dikader di sana. Pas HUT PKC 2021 ada yang menyebut Jin Ping Yang Mulia.
Eh pas US Army datang mereka orang pada bungkem. Tak satu yang berani omong. Yah begitulah. (RSaidi)
EDITOR : REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila




เช่ารถตู้พร้อมคนขับDecember 12, 2024 at 8:56 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 79751 more Information on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-57-efek-konflik-knternal-china-1947-49-bagi-indonesia-dan-sesudahnya/ […]
ทางเข้าpgDecember 12, 2024 at 6:10 pm
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-57-efek-konflik-knternal-china-1947-49-bagi-indonesia-dan-sesudahnya/ […]
chat roomJanuary 5, 2025 at 9:53 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-57-efek-konflik-knternal-china-1947-49-bagi-indonesia-dan-sesudahnya/ […]