Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan
Purbaya asli Condet. Ia kuasa adat. Ia miliki tanah yang luas di Cililitan Besar. Kalau tandem (kepercayaan) Syahbandar Wa Item pria keturunan Sudan Mundari, tandem Purbaya orang Condet asli: Ki Balung Tunggal.
Saat itu bisnis orang Condet bertenun sutera dari jenis ulat bernama condet. Dari bahan sutera mereka membatik.
Sejak datangannya VOC pada tahun 1619, sampai dengan tahun 1700 mereka tak bisa masuk Condet. Akhirnya baru tahun 1718 bisa masuk dan terjadi perang dengan pasukan rakyat Condet pimpinan Ki Balung Tunggal.
Condet terdesak karena VOC pakai senapan. Pangeran Purbaya ditangkap. Tanahnya disita. Ia dibuang ke India sampai wafatnya.
Jl Pangeran di Condet nama lama. Dulu Gang Pangeran. Itu memori untuk Pangeran Purbaya.
Makam Ki Balung Tunggal di lebak depan Kantor Lurah Bale Kambang. Bale kambang adalah rumah dengan tiang2 yang tinggi. Batu Ampar adalah dolmen.
Condet kawasan tua. Di sini ada Goa Monyet. Dan disini pula terjadi dua kali perlawanan terhadap Belanda. 1718 peristiwa Pangeran Purbaya, 1916 pemberontakan Haji Entong Gendut. R.
(Sumber: Oud Batavia, de Haan, 1935, dan riset)
Note:
1. Di Betawi orang super kaya dijuluki Pangeran, seperti Pangeran Purbaya, dan Pangeran Papak. Lifetime Papak: akhir abad XV M s/d jelang medio XVI M.
Makam. Dari makamnya 20 meter ke timur akses Kelapa Gading Boulevard. Ia pedagang burung2 asal Papua. Kekayaannya untuk membangun langgar/mushala di Jakarta dan Bogor.
2. Julukan lain untuk orang super kaya Tumenggung. Tumenggung Imam Kuningan Betawi aslei. Ia ulama seangkatan Asmat bin Asba. Lifetime akhir XVII M s/d medio XVIii M. Makam di belakang Setia Budi Building.
Tentang “pangeran” Jayakarta merujuk van der Zee, Stad van Coen, ia pada 1610 meng-aku2 pemilik tanah Sunda Kalapa. Lalu dia dan rombongan dipatheni/ditewaskan oleh orang2 Betawi.
Dari beberapa lithografi semasa yang dibuat orang Inggris, dengan memakai dua helai kain berikut cara melipatnya, dapat disimpulkan “pangeran” Jayakarta orang Kandi, Sri Lanka tengah. (RSaidi).
EDITOR : REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila




live webcamsNovember 21, 2024 at 11:26 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-59-pangeran-purbaya-dari-condet/ […]
GiftsDecember 18, 2024 at 12:15 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-59-pangeran-purbaya-dari-condet/ […]
เว็บสล็อตที่ดีที่สุดDecember 28, 2024 at 6:33 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-59-pangeran-purbaya-dari-condet/ […]