Oleh : Ridwan Saidi
Acap kali saya kedatangan tamu yang menunjukkan secarik kertas buku tulis ABC yang berisi silsilah ditulis dengan bolpen tinta biru.
Saya keturunan raja Fulan yang ke-14, ini silsilahnya. Katanya dengan bangga.
Lalu keturunan raja Fulan itu hisap rokok dalam-dalam seraya menatap wajah saya.
Raja sangkutan anda, bininya berapa? Tanyaku. Kurang tau Be, tapi katanya saya dari permaisuri. Jawabnya.
Ini kertas tidak cukup untuk tulis silsilah anda naik sampai ke raja Fulan. Kataku. Anggap raja Fulan monogami, tapi dari dia ke bawah bisa ada 1-9 anak
Anak-anak punya anak jadi cucu. Cucu-cucu punya cicit. Cicit-cicit punya pitik. Itu baru empat garis horisontal yang kian lebar. Tiba di anda kerurunan ke-14 masih hatus lewati 10 garis horisontal yang semakin lebar saja. Paling kurang anda perlu kertas selebar layar bioskop cinemascope untuk tulis silsilah anda.
Cinemascope? Saya permisi Be ya.
Seorang kenalan nge-WA saya bahwa terhitung tahun 1633 daerah dia diperintah Ke-arya-an, nomenclatur lembaga kekuasaan. Pemangku kuasa disebut Arya. Arya-arya bertahta sampai Jepang masuk.
Tu Arya siapa yang gaji? Tanyaku. Dia ketawa ha ha ha berikut teks pendek: kaga ada. Dia rupanya cuma ingin tau pendapat saya tentang Arya-arya.
Dua ilustrasi di atas lukiskan betapa obsesif-nya sebagian kita akan kekuasaan. Hutang pinjam bahkan korupsi pun dilakoni demi kekuasaan.
Gejala ini sudah ada pada jaman ORBA separuh jalan, tapi kian menjadi-jadi di jaman reformasi terutama sekarang-sekarang.
Perubahan itu harus menyangkut value system, bukan sekedar tukar orang. (RSaidi).
EDITOR : REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila




ตกแต่งสวนNovember 28, 2024 at 7:01 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/terkini/catetan-babe-cabe-ridwan-saidi-obsesi-kekuasaan/ […]
สล็อต เครดิตฟรีJanuary 3, 2025 at 9:42 pm
… [Trackback]
[…] There you can find 34561 more Info to that Topic: zonasatunews.com/terkini/catetan-babe-cabe-ridwan-saidi-obsesi-kekuasaan/ […]