ZONASATUNEWS.COM –Setidaknya ada tiga indikasi yang menyebabkan umat Islam di dunia dewasa ini masih tertinggal dari umat lainnya. Pertama, perguruan-perguruan tinggi terbaik khususnya dalam bidang sains dan teknologi, ilmu sosial ekonomi, seni, tidak berada di negara Islam.
“Ia berada di Amerika, Eropa, Jepang, Australia, Canada, bahkan berada di Israel dan China,” kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO Muhammad Nadjib dalam webinar peluncuran bukunya berjudul ‘Mengapa Umat Islam Tertinggal?’ pada Selasa sore (9/11).
Kedua, kata Najib, pusat-pusat riset unggulan bertaraf internasional juga tidak berada di dunia Islam. Hal ini, antara lain juga menjadi indikasi bahwa tempat untuk menggali keilmuwan masih belum ada di negara-negara Islam.
“Itu sebabnya kenapa vaksin tidak satupun muncul dari dunia Islam? Karena umat Islam tidak punya pusat riset yang kuat,” tuturnya.
Padahal, sambungnya, negara-negara Timur Tengah punya uang yang banyak dan sangat mampu untuk memfasilitasi riset-riset ilmiah tersebut.
Kata Najib, saat ini yang terjadi justru uangnya dihambur-hamburkan untuk membeli Istana, Klub Sepakbola, yang manfaatnya untuk dunia Islam tidak jelas.
“Pikiran saya, kenapa tidak digunakan untuk membuat universitas yang hebat, pusat-pusat riset yang hebat, sehingga kita harus membeli vaksin dari negara non muslim, yang secara ekonomi menguntungkan,” sesalnya.
Indikasi terakhir, jika melihat indeks kualitas Sumber daya manusia (SDM), dunia Islam sangat tertinggal.
“Saya berani menantang, mana negara Islam yang memiliki kualitas SDM yang tinggi? Bahkan dibanding ilmuwan-ilmuwan India yang secara ekonomi sangat tertinggal dari banyak negara muslim yang kaya di Timur Tengah itu rendah kualitas SDM-nya. Di bidang komputer, rudal, nuklir, bahkan bidang pengobatan sangat maju?” pungkasnya.
Turut hadir narasumber dalam acara webinar ini yakni Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia Komaruddin Hidayat, Wartawan Senior Teguh Santosa, Politisi Senior Bursah Zanubi, Ulama Malaysia Muhammad Nur Maluty.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah



No Responses