Juru bicara Karoline Leavitt mengatakan Israel telah berkonsultasi ‘mengenai masalah ini,’ menambahkan pembicaraan ‘sedang berlangsung’
WASHINGTON – Gedung Putih mengonfirmasi pada hari Rabu bahwa pemerintahan Trump sedang berdialog langsung dengan kelompok Palestina, Hamas, dengan menyatakan bahwa diskusi tersebut adalah untuk kepentingan AS.
Juru bicara Karoline Leavitt mengatakan Israel telah diajak berkonsultasi “mengenai masalah ini” dan pembicaraan tersebut “sedang berlangsung.” Leavitt menolak untuk menyebutkan ruang lingkup diskusi tersebut, termasuk apakah diskusi tersebut semata-mata tentang pembebasan sandera tambahan yang ditahan oleh Hamas, atau apakah diskusi tersebut membahas usulan Trump yang banyak dikritik untuk mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza yang terkepung.
“Dialog dan berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan kepentingan terbaik rakyat Amerika adalah sesuatu yang telah dibuktikan oleh presiden, yang menurutnya merupakan upaya dengan itikad baik untuk melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih.
Situs berita Axios pada hari Rabu sebelumnya mengungkapkan adanya negosiasi rahasia, yang telah berlangsung di ibu kota Qatar dalam beberapa minggu terakhir.
Axios mengidentifikasi utusan presiden AS untuk urusan penyanderaan Adam Boehler sebagai pemimpin delegasi AS, sebuah fakta yang diakui oleh Leavitt.
Perjanjian gencatan senjata sementara dan pertukaran tahanan, yang dimulai pada tanggal 19 Januari, sempat menghentikan kekerasan di Gaza tetapi kemudian runtuh.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak untuk menegosiasikan tahap kedua dari kesepakatan tiga tahap tersebut, dan malah berusaha untuk memperpanjang tahap pertama. Namun, Hamas bersikeras untuk melakukan negosiasi pada tahap kedua, termasuk penarikan penuh Israel dan penghentian perang secara menyeluruh.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Mengapa OTT Kepala Daerah Tak Pernah Usai?

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Jejak Kekuatan Riza Chalid: Mengapa Tersangka “Godfather Migas” Itu Masih Sulit Ditangkap?

Penjara Bukan Tempat Para Aktifis

FTA Mengaku Kecewa Dengan Komposisi Komite Reformasi Yang Tidak Seimbang

Keadaan Seperti Api Dalam Sekam.

Ach. Sayuti: Soeharto Layak Sebagai Pahlawan Nasional Berkat Jasa Besarnya Dalam Fondasi Pembangunan Bangsa

SPPG POLRI Lebih Baik Dibanding Yang Lain Sehingga Diminati Sekolah

Pak Harto Diantara Fakta Dan Fitnah


No Responses