Harga emas melampaui $3.400 dan mencapai rekor tertinggi baru di tengah ketidakpastian tarif

Harga emas melampaui $3.400 dan mencapai rekor tertinggi baru di tengah ketidakpastian tarif



Harga emas per ons naik menjadi $3.404,40 pada pukul 12.00GMT

ISTANBUL – Harga emas mencapai rekor baru pada hari Senin, dengan satu ons mencapai $3.405,19 karena ketidakpastian seputar perdagangan global menyebabkan aset “safe haven” melonjak.

Setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, harga emas saat ini berada di sekitar $3.404,40 pada pukul 12.00GMT.

Satu ons emas naik lebih dari 2,3% pada hari Senin dan mencetak rekor baru setelah kekhawatiran investor meningkat atas eskalasi lebih lanjut dari konflik perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Kecenderungan bank sentral untuk memangkas suku bunga juga memicu kenaikan emas, karena Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin minggu lalu.

Lonjakan harga emas meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif “timbal balik”-nya pada lebih dari 180 negara pada tanggal 2 April.

Tiongkok adalah negara pertama yang bereaksi terhadap kenaikan tarif AS dan menanggapi dengan kecepatan yang sama. Sebagai hasil dari pertikaian tarif antara kedua negara, AS menaikkan tarifnya pada Tiongkok menjadi 145% dan Tiongkok menaikkan tarifnya pada AS menjadi 125%.

Sementara pemerintahan Washington menunda tarif menyeluruh yang dikenakan pada negara lain selama 90 hari, tarif terhadap Tiongkok mulai berlaku.

Pemerintah AS juga melarang ekspor chip H20 Nvidia ke Tiongkok dan Gedung Putih mengumumkan pada tanggal 15 April bahwa Tiongkok sekarang menghadapi tarif hingga 245% karena tindakan pembalasannya.

Sementara itu, Tiongkok mengatakan pada hari Senin bahwa mereka dengan tegas menentang kesepakatan apa pun antara AS dan mitra dagangnya dengan mengorbankan kepentingan Tiongkok di tengah rentetan tarif.

Jika situasi seperti itu muncul, Tiongkok tidak akan menerimanya dan akan dengan tegas mengambil tindakan balasan yang sesuai, kata juru bicara Kementerian Perdagangan dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas laporan bahwa AS sedang bersiap untuk menekan negara lain agar membatasi hubungan dagang dengan Tiongkok dengan imbalan pengecualian tarif, lapor Xinhua News.

SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=