Kepala bantuan PBB ‘marah’ dengan pembunuhan terhadap pekerja kemanusiaan di Gaza

Kepala bantuan PBB ‘marah’ dengan pembunuhan terhadap pekerja kemanusiaan di Gaza
Relawan di organisasi bantuan internasional memeriksa kendaraan tersebut karena kendaraan pejabat yang bekerja di organisasi bantuan sukarelawan internasional yang berbasis di AS, World Central Kitchen (WCK), yang terbunuh, rusak berat dalam serangan Israel terhadap kendaraan milik WCK di Deir Al -Balah Gaza pada 02 April 2024.



“Semua pembicaraan tentang gencatan senjata, namun perang ini masih mencuri perhatian kita,” kata Martin Griffiths

JENEWA – Kepala bantuan PBB pada Selasa mengatakan bahwa dia “marah” dengan terbunuhnya tujuh anggota badan amal World Central Kitchen (WCK) yang berbasis di AS di Gaza.

“Marah dengan terbunuhnya pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza,” kata Martin Griffiths, wakil sekretaris jenderal urusan kemanusiaan dan koordinator bantuan darurat.

“Mereka adalah pahlawan, terbunuh ketika mencoba memberi makan orang-orang yang kelaparan,” kata Griffiths di X, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan kolega mereka.

“Semua pembicaraan tentang gencatan senjata, namun perang ini masih mencuri perhatian kita. Tindakan pihak-pihak yang berada di belakangnya tidak dapat dipertahankan,” katanya dan mendesak: “Ini harus dihentikan.”

Badan amal tersebut sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa tujuh pekerja bantuan kemanusiaannya tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari Senin.

“Tim WCK melakukan perjalanan di zona dekonflik dengan dua mobil lapis baja berlogo WCK dan sebuah kendaraan berbahan lembut,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Meskipun melakukan koordinasi gerakan dengan tentara Israel, badan amal tersebut menambahkan, konvoi tersebut diserang ketika meninggalkan gudang kelompok tersebut di kota selatan Deir al-Balah, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza. sebuah jalur maritim.

“Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang. Ini tidak bisa dimaafkan,” kata CEO Erin Gore.

Tujuh pekerja amal yang terbunuh adalah warga negara Australia, Polandia, Inggris, dan Palestina, serta warga negara ganda AS-Kanada.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=