Mesir mengecam usulan Israel tentang negara Palestina di Arab Saudi

Mesir mengecam usulan Israel tentang negara Palestina di Arab Saudi
FOTO: Bendera Mesir berkibar di gerbang perbatasan Rafah, di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas, di Rafah, Mesir, 28 Januari 2025. REUTERS Mesir dan Qatar memimpin upaya untuk menyelamatkan gencatan senjata




KAIRO
– Mesir mengecam pernyataan pejabat Israel yang mengusulkan pembentukan negara Palestina di wilayah Saudi sebagai “tidak bertanggung jawab” pada hari Sabtu.

Kementerian luar negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gagasan tersebut merupakan “pelanggaran langsung terhadap kedaulatan Saudi” dan bahwa keamanan kerajaan tersebut merupakan “garis merah bagi Mesir”.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya bercanda minggu ini ketika ia menanggapi seorang pewawancara di Channel 14 yang pro-Netanyahu yang salah bicara dengan mengatakan “negara Saudi” alih-alih “negara Palestina” sebelum mengoreksi ucapannya sendiri.

“Negara Palestina,” kata Netanyahu, mengoreksi pewawancara tersebut.

“Kecuali jika Anda ingin negara Palestina berada di Arab Saudi, mereka memiliki banyak wilayah,” Netanyahu menambahkan sambil tersenyum selama wawancara yang dilakukan di Washington.

Pernyataan Mesir tersebut tidak secara langsung merujuk kepada Netanyahu, tetapi mengatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan “agresi yang tercela dan pelanggaran norma diplomatik”.

Presiden Donald Trump minggu ini mengusulkan agar Amerika Serikat mengambil alih kendali Gaza dari Israel dan menciptakan “Riviera Timur Tengah” setelah memukimkan kembali warga Palestina di tempat lain, termasuk di Mesir dan Yordania. Negara-negara Arab ingin melihat solusi dua negara dengan tanah air Palestina yang terpisah di samping Israel.

Trump kemudian mengatakan Riyadh tidak menuntut negara Palestina sebagai syarat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Namun, Arab Saudi menepis pernyataannya, dan mengatakan tidak akan menjalin hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina.

Setiap usulan agar warga Palestina meninggalkan Gaza, wilayah yang ingin mereka bentuk menjadi bagian dari negara merdeka, telah menjadi kutukan bagi kepemimpinan Palestina selama beberapa generasi dan negara-negara Arab tetangga telah menolaknya sejak perang Gaza dimulai.

Rencana Trump telah menuai kecaman global, dengan para pemimpin regional dan global mengatakan langkah tersebut akan mengancam stabilitas regional. Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa ia tidak terburu-buru untuk melaksanakan rencananya untuk mengambil alih dan membangun kembali Gaza.

SUMBER: RETERS
EDITOR: EYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=