UE menyerukan percepatan penerapan energi panas bumi

UE menyerukan percepatan penerapan energi panas bumi
Energi panas bumi (geothermal)



BRUSSELS – Dewan Eropa menyerukan negara-negara anggota untuk menyederhanakan aturan mereka agar energi panas bumi lebih mudah digunakan, dan juga menerbitkan izin lebih cepat

UE menyerukan negara-negara anggota pada hari Senin (16/12/2024) untuk membuat rencana guna meningkatkan penerapan energi panas bumi dengan mengadopsi langkah-langkah untuk promosinya.

Di antara langkah-langkah ini adalah “akses yang lebih mudah ke keuangan untuk mengatasi biaya investasi awal yang tinggi, serta meningkatkan tenaga kerja di sektor panas bumi dan memperkuat kerja sama dalam penelitian energi panas bumi,” kata Dewan Eropa dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan para menteri energi negara-negara anggota di Brussels.

Dewan menyoroti kapasitas energi panas bumi untuk menyediakan pemanasan, pendinginan, dan pembangkitan listrik yang stabil, menjadikannya penting dalam mendekarbonisasi bangunan dan meningkatkan keberlanjutan industri.

Dewan, badan pengambil keputusan utama UE, mendesak Komisi untuk mengembangkan strategi dekarbonisasi yang komprehensif untuk pemanasan dan pendinginan, termasuk Rencana Aksi Panas Bumi Eropa dengan langkah-langkah konkret untuk mempercepat penerapan energi panas bumi.

“Dewan meminta negara-negara anggota untuk menyederhanakan aturan mereka agar energi panas bumi lebih mudah digunakan, dan juga menerbitkan izin lebih cepat,” pernyataan tersebut menambahkan.

“Salah satu tindakan yang diusulkan bagi negara-negara anggota adalah memfasilitasi proyek-proyek yang mengubah kembali fasilitas fosil bawah tanah agar dapat digunakan untuk energi panas bumi,” tambahnya.

Dewan juga meminta peningkatan kapasitas industri Eropa dalam pengeboran, konstruksi, dan manufaktur peralatan. Selain itu, Dewan mengusulkan Aliansi Panas Bumi Eropa, yang dipimpin oleh Komisi, untuk menyatukan para pembuat kebijakan, industri, dan investor guna mengidentifikasi dan mengatasi hambatan terhadap penyebaran energi panas bumi.

EDITOR: REYNA