Situs berita Israel Walla mengutip pernyataan pejabat Israel bahwa Tel Aviv berkewajiban untuk melaksanakan gencatan senjata sementara guna memastikan pembebasan Idan Alexander
YERUSALEM – Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pada Minggu malam bahwa AS memberi tahu Israel tentang niat Hamas untuk membebaskan tentara Israel-Amerika Idan Alexander sebagai isyarat niat baik kepada AS dan “tanpa syarat atau imbalan apa pun.”
Hal ini terjadi menyusul pengumuman oleh kelompok Palestina Hamas, yang mengatakan berencana untuk membebaskan Alexander setelah pembicaraan baru-baru ini dengan pemerintah AS.
“AS memberi tahu Israel bahwa Hamas bermaksud membebaskan tentara Idan Alexander sebagai isyarat niat baik terhadap Amerika, tanpa syarat atau imbalan apa pun,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataannya, Hamas mengatakan pembebasan yang direncanakan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mencapai gencatan senjata, membuka kembali penyeberangan perbatasan, dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan pertolongan kepada penduduk Jalur Gaza.
Kantor Netanyahu selanjutnya mengklaim bahwa langkah tersebut diharapkan akan mengarah pada negosiasi pembebasan tawanan tambahan berdasarkan proposal awal dari Utusan Timur Tengah AS Steven Witkoff, yang sebelumnya disetujui Israel.
Tidak ada komentar langsung dari pejabat AS atau Palestina mengenai pernyataan tersebut.
Situs berita Israel Walla mengutip pernyataan pejabat Israel bahwa Tel Aviv berkewajiban untuk melaksanakan gencatan senjata sementara untuk memastikan pembebasan Alexander.
Harian Israel, Israel Hayom melaporkan bahwa gencatan senjata tersebut diperkirakan hanya berlangsung beberapa jam.
Harian tersebut juga mengklaim bahwa Israel akan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza sebagai bagian dari pengaturan pembebasan Alexander, yang diperkirakan akan berlangsung dalam 48 jam ke depan.
Mengutip sumber Israel yang tidak disebutkan namanya, Israel Hayom mengatakan Tel Aviv akan membuka penyeberangan perbatasan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan ke Gaza sebagai bagian dari proses tersebut, sementara juga menyatakan bahwa tidak ada tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan Alexander.
Secara terpisah, Channel 13 melaporkan bahwa Israel bukan merupakan pihak dalam perjanjian tersebut dan baru diberitahu setelah kesepakatan tersebut dikoordinasikan.
Channel 12, mengutip sumber Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa beberapa hari terakhir muncul tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Hamas dapat membebaskan Alexander, meskipun Israel tidak terlibat dalam negosiasi tersebut.
SUMBER: ANADOLU
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza


No Responses