Jelang Muktamar NU, Gus Yasin: Sudah Bukan Waktunya Mengkotak-kotakkan PMII Vs HMI

Jelang Muktamar NU, Gus Yasin: Sudah Bukan Waktunya Mengkotak-kotakkan PMII Vs HMI
H Tjetjep Muhammad Yasin (Gus Yasien)

ZONASATUNEWS.COM, MOJOKERTO–Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA mengaku prihatin dengan makin tersingkirnya kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari top figur PBNU. Sebaliknya, justru kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mulai dominan.

“Untuk apa mendirikan PMII, jika ketua umum PBNU kader HMI,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim kepada BANGSAONLINE.com usai acara Rapat Koordinasi Nasional Pergunu di Guest House Kampus Insitut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto Jawa Timur, Sabtu (16/10/2021).

“Dan ini ke depan, dengan isu ini (kader HMI jadi ketua umum PBNU), PMII bisa tidak diminati,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu.

Putra pendiri NU, KH Abdul Chalim, itu minta semua Rais Syuriah dan Ketua Tanfidizyah – baik PWNU maupun PCNU – memahami proses pengkaderan NU. Artinya, harus mengutamakan kader internal NU untuk memilih ketua umum.

Menurut dia, Rais Syuriah dan Ketua Umum PBNU harus benar-benar kader murni Nahdlatul Ulama. Meski demikian ia tak mempersoalkan jika kader HMI jadi ketua Banom.

“Kalau hanya jadi ketua Banom, seperti Saifullah Yusuf, yang dulu jadi ketua Ansor nggak papalah. Tapi kalau HMI jadi top figur NU, ya gimana,” kata Kiai Asep yang mantan Ketua PCNU Kota Surabaya.

Kiai Asep mengingatkan semua pengurus NU agar hati-hati dan selektif dalam memilih ketua umum PBNU. Baik latar belakang pengkaderannya maupun jaringannya. Sebab, jika salah pilih niscaya akan sangat merugikan NU.

Ia lalu menyitir pepatah Arab yang intinya menyebutkan bahwa untuk mengetauhi seseorang harus melihat temannya. “Kalau temannya Yahudi berarti dia cocok dan satu visi dengan Yahudi,” tegasnya. Padahal Yahudi sudah lama ingin menguasai NU.

Gus Yasin : bukan waktunya

Menanggapi polemik diatas, Ketua Harian PPKN, Gus Yasin menyatakan sudah bukan waktunya mengkotak – kotak dari PMII atau dari HMI untuk membahas calon Ketum PBNU.

Kalaulah ada dari kader PMII atau dari HMI yang masuk bursa Calon Ketum PBNU, kata Gus Yasin, yang jelas keduanya tentu orang Islam dari kader NU. Kalaulah mau memasalahkan semisal calon Ketum bukan dari kader NU.

“Mengkotak – kotak antara dari PMII dengan dari HMI akan berdampak menimbulkan masalah negatif. Akan indah kalau fokus membahas profile Calon Ketum PBNU baik yang tersurat maupun yang tersirat dari kemaslahatannya ke Umat kalau dipimpin Calon Ketum yang ada?,” ungkapnya.

EDITOR : REYNA

Last Day Views: 26,55 K

5 Responses

  1. Solana blockchainDecember 15, 2024 at 10:43 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/jelang-muktamar-nu-gus-yasin-sudah-bukan-waktunya-mengkotak-kotakkan-pmii-vs-hmi/ […]

  2. cbd disposable vapeDecember 18, 2024 at 2:17 am

    … [Trackback]

    […] Here you will find 61628 more Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/jelang-muktamar-nu-gus-yasin-sudah-bukan-waktunya-mengkotak-kotakkan-pmii-vs-hmi/ […]

  3. สล็อต เครดิตฟรีJanuary 4, 2025 at 6:30 am

    … [Trackback]

    […] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/jelang-muktamar-nu-gus-yasin-sudah-bukan-waktunya-mengkotak-kotakkan-pmii-vs-hmi/ […]

  4. slot99January 26, 2025 at 3:49 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/jelang-muktamar-nu-gus-yasin-sudah-bukan-waktunya-mengkotak-kotakkan-pmii-vs-hmi/ […]

  5. directoryFebruary 6, 2025 at 12:07 am

    … [Trackback]

    […] There you can find 77143 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/jelang-muktamar-nu-gus-yasin-sudah-bukan-waktunya-mengkotak-kotakkan-pmii-vs-hmi/ […]

Leave a Reply