Lobi Israel di balik pemecatan jurnalis ABC yang mengungkap laporan kondisi buruk di Gaza

Lobi Israel di balik pemecatan jurnalis ABC yang mengungkap laporan kondisi buruk di Gaza
Kondisi buruk di Gaza yang kesulitan bahan panan, air, listrik dan obat-obatan

Laporan mengungkap kampanye terkoordinasi yang menargetkan ketua ABC Ita Buttrose, direktur pelaksana David Anderson untuk menggulingkan Antoinette Lattouf

ISTANBUL– Sebuah kelompok lobi Israel berada di balik pemecatan seorang jurnalis di Australian Broadcasting Corporation (ABC), sebuah laporan mengklaim pada hari Selasa dengan mengutip kampanye terkoordinasi yang mencakup pengiriman pesan melalui WhatsApp.

Hal ini telah memicu protes internal dengan staf yang mengancam akan melakukan pemogokan.

Jurnalis dan penulis pemenang penghargaan, Antoinette Lattouf, diberhentikan oleh ABC bulan lalu karena membagikan laporan Human Rights Watch (HRW) di Instagram mengenai wilayah Gaza yang terkepung di Palestina, tulis Anadolu Agency.

Pengawas hak asasi global tersebut merilis laporan tentang bagaimana kelaparan digunakan sebagai ‘senjata perang’ oleh pemerintah Israel di Gaza. ABC juga menerbitkan berita tentang laporan HRW.

“ABC memecat lembaga penyiaran Antoinette Lattouf setelah kampanye penulisan surat tingkat tinggi dan terkoordinasi dari pelobi pro-Israel yang secara langsung menargetkan ketua perusahaan tersebut, Ita Buttrose, dan direktur pelaksana David Anderson,” harian Sydney Morning Herald menemukan dalam laporan investigasi yang termasuk “lusinan pesan yang bocor dari grup WhatsApp bernama Lawyers for Israel.”

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa lobi Israel “berulang kali menulis surat kepada ABC menuntut Lattouf dipecat, dan mengancam akan mengambil tindakan hukum jika dia tidak dipecat.”

Lattouf secara hukum menentang pemecatannya, dengan menyebutnya “bukan kemenangan bagi jurnalisme atau pemikiran kritis dan adil.”

Dia melakukan crowdfunding untuk mendukung kasus pengadilannya di Australia yang mendapat banyak dukungan bagi warga Palestina.

Meskipun ABC membantah Anderson berada di balik Lattouf, lembaga penyiaran tersebut mengatakan kepada pengadilan bahwa jurnalis tersebut dicopot “karena dia mengabaikan arahan dari para manajer dan membagikan postingan kontroversial di media sosial dari Human Rights Watch.”

Pada hari Selasa, sekitar 80 staf bertemu di kantor pusat ABC Ultimo di Sydney dan berupaya bertemu dengan direktur pelaksana David Anderson.

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 24.100 orang dan melukai 60.834 lainnya. Hampir 1.200 warga Israel diyakini telah terbunuh.

​​​​​​​Elaine Pearson, direktur Asia di HRW, mengkritik langkah ABC untuk memberhentikan Lattouf.

“Jurnalis harus didorong untuk memperkuat pemberitaan hak asasi manusia, bukan dihukum karena melakukan hal tersebut,” kata Pearson di X.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K