Miliarder teknologi mengatakan militer Ukraina bergantung pada Starlink karena Rusia dapat mengganggu semua komunikasi lainnya
ISTANBUL – Miliarder Elon Musk mengatakan pada hari Minggu bahwa ia tidak akan pernah mematikan terminal Starlink untuk Ukraina, terlepas dari ketidaksetujuannya dengan kebijakan negara tersebut.
“Untuk lebih jelasnya, tidak peduli seberapa tidak setujunya saya dengan kebijakan Ukraina, Starlink tidak akan pernah mematikan terminalnya,” tulis Musk di X.
Ia berpendapat bahwa tanpa Starlink, garis militer Ukraina akan runtuh, karena pasukan Rusia dapat mengganggu semua komunikasi lainnya.
“Kami tidak akan pernah melakukan hal seperti itu atau menggunakannya sebagai alat tawar-menawar,” tambahnya.
Sebelumnya, Musk mengklaim bahwa Starlink berfungsi sebagai “tulang punggung tentara Ukraina” dan bahwa “seluruh garis depan mereka akan runtuh jika saya mematikannya.”
Tetapi Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski menanggapi bahwa Polandia menanggung biaya akses Starlink untuk unit Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menepis kekhawatiran atas ketersediaan Starlink di Ukraina, dengan mengatakan bahwa tidak ada yang pernah mengancam akan memutus akses.
Starlink, layanan internet satelit SpaceX, telah memainkan peran penting dalam menjaga komunikasi Ukraina sejak dimulainya perang.
Musk, sekutu utama Presiden AS Donald Trump, telah dituduh mencampuri politik dan pemilihan umum Eropa, dan memperparah permusuhan Trump terhadap Ukraina.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza


No Responses