Elon Musk Akan Membongkar Korupsi Di Kantor-Kantor Pemerintah

Elon Musk Akan Membongkar Korupsi Di Kantor-Kantor Pemerintah
Presiden Donald Trump dan Elon Musk



Oleh: Ahmad Cholis Hamzah

Ahmad Cholis Hamzah

Belum sampai dua bulan menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Presiden Donald Trump dibantu pengusaha terkaya di dunia Elon Musk akan membongkar praktek-praktek korupsi di kantor-kantor pemerintahan. Setelah menutup lembaga bantuan luar negeri USAID karena dituduhnya sebagai lembaga yang penuh praktek korupsi, Trump dikabarkan akan menutup juga Kementrian Pendidikan dan akan menyelidiki praktek korupsi di lembaga-lembaga pemerintahan lainnya termasuk Pentagon- Departemen Pertahanan Amerika Serikat dimana ditemukan fakta dengan anggaran tahunan sebesar $ 850 miliar, Pentagon telah lama dituduh melakukan pemborosan dan inefisiensi dalam program pertahanannya dan baru-baru ini gagal dalam audit ketujuh berturut-turut. “Kita akan menemukan miliaran, ratusan juta dolar penipuan dan penyalahgunaan,” prediksi Trump dalam sebuah wawancara dengan Bret Baier dari Fox News pada hari Minggu.

Presiden Donald Trump memerintahkan lembaga-lembaga AS pada hari Selasa tanggal 12 Februari 2025 untuk bekerja sama dengan Elon Musk untuk melakukan efesiensi kantor-kantor pemerintah pusat. “Anda tidak dapat memiliki birokrasi pemerintahan pusat yang otonom, Anda harus memiliki birokrasi yang responsif terhadap rakyat”. Trump mengarahkan lembaga-lembaga pemerintahan itu untuk mengidentifikasi pegawai pemerintah yang dapat diberhentikan dan ada fungsi yang dapat dihilangkan sepenuhnya.

Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa dia menandatangani perintah eksekutif untuk memberi miliarder teknologi Elon Musk itu lebih banyak kekuasaan untuk menyelidika kinerja pegawai kantor pusat, hal ini tentu menambah konsolidasi pengaruh politik Musk yang cepat dan luas.

Dengan Musk berdiri di sebelah kanannya di Oval Office, Trump memuji pekerjaan kantornya, yang dikenal sebagai Departemen Layanan Efisiensi Pemerintah (DOGE). Dan Trump mengatakan dia ingin Musk sekarang berbuat lebih banyak, bahkan ketika DOGE menghadapi banyak tuntutan hukum dari serikat pekerja dan jaksa agung negara bagian Demokrat atas apakah itu bertindak sesuai hukum.

Perintah eksekutif baru mengarahkan lembaga federal untuk “berkoordinasi dan berkonsultasi” dengan DOGE untuk memangkas pekerjaan dan membatasi perekrutan, menurut ringkasan yang diberikan oleh Gedung Putih. Setiap lembaga akan diperintahkan untuk “melakukan rencana untuk pengurangan kekuatan skala besar” dan membatasi perekrutan hanya pada “posisi penting,” kata ringkasan itu.

Musk, CEO Tesla dan SpaceX dan orang terkaya di dunia, menggunakan otoritas federal tanpa melepaskan pekerjaan sektor swastanya sambil juga menjabat sebagai “pegawai pemerintah khusus.” Ini adalah posisi sementara yang melewati beberapa kewajiban pengungkapan yang diperlukan dari pegawai pemerintah.

Selama berminggu-minggu, Musk telah mengungkapkan apa yang dia katakan sebagai pemborosan, penipuan, atau penyalahgunaan yang telah diidentifikasi kantornya DOGE, meskipun banyak contoh yang dia posting di media sosial tidak memiliki spesifikasi. Pada hari Senin, akun DOGE di X mengatakan pemerintah telah mengakhiri 89 kontrak senilai $ 881 juta, tetapi tidak mengatakan apa itu atau mengapa mereka dihitung sebagai pemborosan.

Didepan para wartawan di Oval Office Musk danTrump menyebut berkali-kali kata “waste,” “fraud” atau “abuse”. Ketiga istilah itu “pemborosan”, “penipuan”, dan “penyalahgunaan wewenang” umum dipakai oleh Kantor Akuntan ketika melakukan pemeriksaan keuangan di perusahaan atau kantor pemerintahan.

Elon Musk mengatakan bahwa DOGE telah menyelidiki kekayaan bersih beberapa karyawan federal (pemerintahan pusat) dan dia menganggap kekayaan bersih yang tinggi para pegawai negeri itu sebagai tanda potensi penipuan bagi seorang pegawai pemerintah. “Ada beberapa orang di birokrasi yang memiliki gaji beberapa ratus ribu dolar tetapi entah bagaimana berhasil mengumpulkan puluhan juta dolar dalam kekayaan bersih nya,” katanya. “Kami hanya ingin tahu dari mana asalnya.”

Trump bahkan mengungkapkan ada seorang pria yang tidak disebutkan namanya telah menerima kontrak proyek dari pemerintah pusat selama tiga bulan tetapi dibayar selama 20 tahun,

Saya ketawa kecil ketika mengikuti pemberitaan di negeri Paman Sam ini tentang adanya praktek korupsi di lembaga-lembaga pemerintahannya, karena ternyata kondisi perkorupsian di AS itu kok ya mirip dengan yang terjadi di negeri kita.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=